BEKASI-JAKARTA
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan Polri tengah mengumpulkan sejumlah data mengenai jaringan di luar Pondok Pesantren Umar Bin Khattab. Menurutnya, ada dugaan ponpes tersebut berhubungan dengan Jamaah Anshorud Tauhid."Patut diduga mereka (Pondok Pesantren Umar Bin Khattab) ada hubungan dengan JAT, ada hubungan tentu. Oleh karena itu, perlu pemeriksaan lebih lanjut lagi sejauh apa hubungan tersebut," ujar Kombes Boy Rafli di Jakarta, Sabtu (16/7/2011).
Sejumlah indikasi adanya hubungan dengan kelompok garis keras itu, kata Boy, terlihat dari kasus tindak pidana teror, yang didalangi salah seorang dari Ponpes itu, yang bernama Utbah. Pria tersebut, dinyatakan turut mendukung pendanaan kamp militer di Aceh pada 2010 lalu.
Selain itu, kasus lain juga dilakukan oleh salah satu orang dari Ponpes tertutup itu, yaitu kasus pembunuhan Brigadir Rokhmat Saefudin, yang tengah tugas piket di Polsek Bolo, Bima. Rokhmat dibunuh oleh salah satu santri yaitu Sa'ban Abdurrahman (18).
"Ini tentu memberikan gambaran bagi Polri tentang bagaimana latar belakang Ponpes tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, jelas Boy, enam orang yang sempat diamankan Polda NTB masih menjalani pemeriksaan intensif. Awalnya kepolisian sempat menangkap 11 orang, tapi lima orang dilepaskan karena tidak terbukti terlibat dalam peristiwa peledakan. Mereka diamankan saat membawa jenazah Abdullah alias Firdaus, ustad sekaligus bendahara ponpes, yang tewas akibat ledakan. Enam orang itu, kata Boy, memiliki indikasi terlibat dan dijadikan tersangka.
"Ada indikasi mereka (enam orang) mengarah tersangka. Apalagi terkait Undang-Undang Teroris Nomor 15 tahun 2003, penyidik punya waktu 7x24 jam untuk membuktikan. Ini sudah berjalan 4 hari, jadi ada 3 hari ke depan," jelasnya.
Seperti yang diketahui sebuah bom rakitan meledak di Ponpes Umar Bin Khattab dan menewaskan satu orang. Kepolisian menduga sejumlah orang dari Ponpes tersebut akan melakukan penyerangan terhadap kepolisian.
Sebelumnya, Polda NTB menahan Sa'ban Abdurrahman (18), santri Ponpes itu, karena membunuh Brigadir Rokhmat Saefudin, yang tengah tugas piket di Polsek Bolo, Bima.
(KOMPAS)
RELATED POST :
0 comments:
Post a Comment