BEKASI-JAKARTA
Kepolisian menemukan sembilan bom molotov yang diletakkan di beberapa tempat di dalam Pondok Pesantren (Ponpes) Umar bin Khattab di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, saat penggeledahan pada Rabu (13/7/2011)Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (14/7/2011), mengatakan, selain bom molotov, pihaknya menemukan peralatan pembuat bom, seperti solder, avometer, belerang, dan pipa.
Selain itu, kata Boy, ditemukan beberapa senjata tajam, puluhan ketapel, isian anak panah, dan berbagai buku tentang jihad. "Ada VCD deklarasi JAT (Jamaah Anshorud Tauhid) di Bekasi," kata Boy.
Boy menambahkan, lantai keramik pecah akibat ledakan yang menewaskan Firdaus alias Suryanto Abdullah, pengurus ponpes. Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab ledakan.
Seperti diberitakan, polisi merangsek masuk kemarin pukul 16.30 Wita setelah tak diizinkan selama dua hari oleh para santri. Langkah itu diambil setelah Kepala Polda NTB Brigjen (Pol) Arif Wachyunadi bersama muspida Kabupaten Bima, tokoh masyarakat, dan tokoh agama bernegosiasi.
Saat penggeledahan, ternyata kondisi ponpes kosong karena santri dan ustaz sudah meninggalkan tempat.
(KOMPAS)
RELATED POST :
0 comments:
Post a Comment