BEKASI-JAKARTA
Terdakwa kasus mafia hukum kasus Gayus Tambunan, AKP Sri Sumartini menyambangi mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji sesaat setelah jenderal bintang tiga itu menempati ruang tahanan anak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tangis Sumartini meledak saat mencium tangan mantan atasannya saat di Bareskrim Polri tersebut.Susno ditempatkan di ruangan tersebut sembari menunggu sidang terhadap dirinya dimulai. Sumartini yang memakai jaket dan kemeja hitam serta rok dengan warna nyaris serupa mendatangi Susno setelah Susno merampungkan kegiatan menerima salam dari tim penasihat hukum dan anggota LPSK, Lily Pintauli. "Kita kesini karena Pak Susno masih dalam perlindungan kita," ujar Pintauli, di PN Jaksel, Selasa (29/9/2010).
Sementara Sumartini langsung menangis tersedu-sedu saat dirinya masuk ke ruang tahanan dan melihat sosok gempal bersafari abu-abu yang dahulu atasannya di Bareskrim.
Sesekali Sumartini menyeka air mata yang membasahi pipinya. Matanya memerah meluapkan kesedihan melihat mantan pimpinannya berdiri di depannya untuk bersiap disidangkan. Tangan kanan Sumartini pun menyambut tangan Susno dan mencium tangan pria asal Pagar Alam itu seperti dalam gerakan "sungkem" ala masyarakat Jawa.
"Saya minta maaf Pak. Sudah buat Bapak susah," ujar Sumartini lirih sembari terus terisak. Bibirnya dibebankannya untuk menahan keluar luapan kesedihannya yang terlalu besar melihat sosok Susno.
Hanya itu yang bisa dilakukan Sumartini. Hanya beberapa detik. Namun itu mampu membuat Susno dan belasan orang yang ada disitu untuk sontak terdiam dan berhenti dari canda tawa silaturahmi mereka. Setelahnya, Sumartini pun keluar didampingi oleh Husni Maderi, sepupu sekaligus penasihat hukum Susno.
Sementara Susno, yang ditinggalkan Sumartini dengan sigap mengeringkan butiran air mata tersisa dari Sumartini di punggung tangannya dan kemudian memberi kesempatan kepada awak media mengabadikan gambarnya. "Sudah ya, sudah. Sekarang saya dan kuasa hukum mau koordinasi dulu, mau bicara dulu," katanya.
Susno tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Saat kedatangannya, suasana ricuh akibat aksi dorong-dorongan wartawan yang hendak mengambil gambar Susno dan memintai komentarnya perihal sidang perdananya hari ini dengan petugas polisi pengawal Susno dari Mako Brimob dan PN Jaksel serta Kejari Jaksel, yang hendak mengamankan jalan mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Beberapa fotografer terjatuh akibat aksi dorong-dorongan yang sudah terjadi sejak Susno turun dari mobil. Puncaknya, satu kaca nako di Pos Bantuan Hukum Ikadin Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pecah.
Setelahnya Susno enggan mengomentari agenda persidangannya hari ini. Termasuk soal tuduhan menerima suap dalam penanganan kasus Arowana yang ditimpakan Polri kepadanya.
"Saya nggak dendam. Hidup ini tidak ada dendam. Kenapa harus dendam-dendaman," katanya lagi saat dimintai komentarnya apakah dirinya dendam terhadap Sjahril Djohan yang terus memojokkannya dalam jalannya persidangan mafia hukum kasus Gayus.(tribunnews)
TOPIK LAINNYA :
18 Orang Perampok CIMB Medan Ditangkap di Sumut dan Lampung
Senjata Api Perampok CIMB Niaga Medan Ilegal
2 Orang Perampok CIMB Medan Dirawat di RS Brimob
Inilah 18 Nama Tersangka Perampokan CIMB Niaga
Jadikan Anak Tameng, Dua Perampok CIMB Didor
Satu Bulan, Densus 88 Ringkus Perampok CIMB
- Proses `Bail Out` Century Bermasala
- Proses `Bail Out` Century Bermasalah
- PDIP Sebut Sri Mulyani dan Boediono Harus Diproses Hukum
- Partai Golkar: Pemberian FPJP Melanggar Aturan
- Mayoritas Fraksi Duga Ada Pidana di Century
- Fraksi PKS Sebut Sejumlah Pihak Bertanggung Jawab
- FPDIP Rekomendasikan Proses Hukum Mantan Pejabat BI
- Buku Putih Kasus Century (1) Krisis Ekonomi Global dan Kondisi Perekonomian Domestik
- Buku Putih Kasus Century (2) Respons Global & Respons Pemerintah Indonesia
- Buku Putih Kasus Century (3) KSSK dan Pengertian Dampak Sistemik
- Buku Putih Kasus Century (4) Indikator Bank Berdampak Sistemik & Kronologi Penanganan Bank Centur
- Buku Putih Kasus Century (5) Rapat KSSK 20-21 November 2008
- Buku Putih Kasus Century (6) Landasan Hukum dari Kebijakan
- Buku Putih Kasus Century (7) Peran Institusi dalam Penanganan Bank Century
- Peneriak "Tangkap Maling Century" Dibebaskan
- Sri Mulyani dan Tasbih Hitam
- Boediono: Tak Wajib Laporkan Century ke Wapres JK
- Dibawa ke Polda, Peneriak 'Boediono Maling' Minta Istrinya Dijaga
- Teriak 'Boediono Maling', Pria Botak Dibawa ke Pos Pamdal
- Ada Teriakan 'Boediono Maling', Rapat Pansus Ricuh
- Dicecar Pansus Century, Boediono Sedih
- Ada Perbedaan Data, Budi Rochadi Merasa Dibandingkan dengan Robert Tantular
- Boediono Akui BI Berikan Masukan Perpu JPSK
- Pernyataan Sri Mulyani Soal Bailout Untungkan Rakyat Dipertanyakan
- Sri Mulyani Terlihat Lelah, Rapat Pansus Century Ditutup
- Robert: Kalau Saya Tidak Ditahan Akan Lain
http://bekasijakarta.blogspot.com/
Terima kasih sudah menyempatkan diri mengunjungi halaman ini.Situs web ini bersifat non komersial, karena itu tidak dirancang untuk memperoleh keuntungan materi. Akan tetapi besarnya biaya bulanan untuk membuat situs ini tetap eksis merupakan kesulitan utama dalam mempertahankan dan meningkatkan situs ini.Jika Anda menyukai situs web ini, Anda bisa membantu untuk membuatnya lebih baik. Untuk pengembangan website ini kami membutuhkan sumbangan anda, klik logo DONATE dibawah ini:
Kiriman sekecil apa pun akan sangat berharga bagi masa depan situs ini selanjutnya. Terima kasih sebelumnya atas dukungan Anda.
Kiriman sekecil apa pun akan sangat berharga bagi masa depan situs ini selanjutnya. Terima kasih sebelumnya atas dukungan Anda.
0 comments:
Post a Comment