Custom Search

Tolak Kenaikan Tarif Tol Massa Blokir Pintu Tol Rawamangun

BEKASI-JAKARTA

Sejumlah mahasiswa yang teragabung dalam Kesatuan Aksi Lintas Mahasiswa (Kalam), melakukan aksi pemblokiran jalan Tol Rawamangun, Pulomas, Jakarta Timur. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan tarif tol.

Mereka datang menggunakan kendaraan bermotor ini tiba-tiba menutup pintu masuk Tol Rawamangun arah Cililitan, sekitar pukul 14.25 WIB.

Mereka datang sambil meneriakan yel-yel dan membentangkan spaduk yang bertuliskan penolakan kenaikan tarif tol.

Pemblokiran jalan hanya terjadi sekitar 10 menit. Sejumlah petugas berpakaian preman yang sudah mengetahui aksi massa langsung menghalau aksi pemblokiran ini.

Meski demikian, peristiwa itu sempat membuat jalan macet dan banyak kendaraan yang membatalkan untuk masuk tol.

Massa tersebut kini sudah diamankan petugas ke Polres Metro Jakarta Timur. Petugas polisi lalu lintas kini terlihat melakukan penjagaan di pintu tol itu.

Salah seorang warga bernama Rahmat mengatakan, kejadian pemblokiran tidak berlangsung lama. Petugas langsung melakukan pengamanan terhadap massa.

"Kejadian tidak lama, langsung dihalau petugas dan dibawa pakai mobil," ujar Rahmat, Jumat 2 Oktober 2009.

Kenaikan tarif tol di 14 ruas mulai diberlakukan pada Senin 28 September 2009, oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Departemen Pekerjaan Umum. Kenaikannya bervariasi, dengan tarif terendah Rp 500 dan tertinggi Rp 10.500.

Menurut Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Frans S Sunito, ketentuan kenaikan tarif tol tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 514/KPTS/2009.

Sedangkan Kepala BPJT Nurdin Manurung mengakui, penyesuian tarif itu didasarkan pada inflasi periode 1 Agustus 2007 sampai dengan 31 Juli 2009.(VIVAnews)

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search