BEKASI-JAKARTA
Merasa kasihan dengan kondisi fisik Ebet Kadarusman, pihak keluarga sedianya akan melepas semua alat bantu yang ada di tubuhnya, Sabtu (20/3/2010) pagi ini."Rencananya kami akan melepas semua alat bantu dari tubuh Kang Ebet sebelum pukul sembilan ini. Keluarga sudah sepakat melepaskan Kang Ebet karena usianya juga sudah sepuh. Tapi, Allah berkehendak lain, Kang Ebet pergi sebelum itu dilakukan," ujar keponakan Ebet, Hj Nike Hariani, kepada radio Elshinta.
Dikatakan Nike, sudah delapan bulan belakangan ini kondisi Kang Ebet terganggu akibat stroke yang dideritanya. Puncaknya, pada Selasa (16/3/2010), penyiar radio yang kondang di Negeri Kanguru itu mengalami koma sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. "Semalam (Jumat) kondisinya makin kritis," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan dokter, ujar Nike, sudah tak memungkinkan dilakukan operasi sehubungan dengan adanya pendarahan di otak kecil Kang Ebet, mengingat usia kang Ebet yang tergolong sepuh, yakni 78 tahun. "Ya, akhirnya kami pasrah. Barangkali ini yang terbaik buat Kang Ebet. Kalaupun sembuh, akan sulit bagi beliau," katanya.
Menurut Nike, saat menjenguk beberapa hari lalu, kondisinya terlihat gemukan dan sehat. Bahkan, ia sempat memintanya untuk menelepon anak-anaknya yang berada di luar negeri. "Saya berusaha menghubungi anak Kang Ebet yang di New York (Julia, 44 tahun), Kanada (Michelle, 40), dan Australia (Valeri dan Iriani), tapi tidak bisa dihubungi. Hanya Andrew yang di Singapura yang nyambung. Dia (Ebet) minta anak-anaknya datang," ungkap Nike.
"Semua anak-anak Kang Ebet datang. Kemarin, Michelle, anak Kang Ebet yang di Toronto, Kanada, datang. Mungkin sebelum pergi Kang Ebet ingin ketemu anak-anaknya, setelah itu beliau pergi," ujar Nike.
Sebelum dikebumikan, almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Mangga 17, Bandung. Kang Ebet, yang sempat dijuluki "Mang Comel" ketika mengudara di Radio Australia itu, akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Cibarunay, Sarijadi, Bandung, setelah shalat zuhur. Selamat jalan, Kang.... (KOMPAS)
- Proses `Bail Out` Century Bermasala
- Proses `Bail Out` Century Bermasalah
- PDIP Sebut Sri Mulyani dan Boediono Harus Diproses Hukum
- Partai Golkar: Pemberian FPJP Melanggar Aturan
- Mayoritas Fraksi Duga Ada Pidana di Century
- Fraksi PKS Sebut Sejumlah Pihak Bertanggung Jawab
- FPDIP Rekomendasikan Proses Hukum Mantan Pejabat BI
- Buku Putih Kasus Century (1) Krisis Ekonomi Global dan Kondisi Perekonomian Domestik
- Buku Putih Kasus Century (2) Respons Global & Respons Pemerintah Indonesia
- Buku Putih Kasus Century (3) KSSK dan Pengertian Dampak Sistemik
- Buku Putih Kasus Century (4) Indikator Bank Berdampak Sistemik & Kronologi Penanganan Bank Centur
- Buku Putih Kasus Century (5) Rapat KSSK 20-21 November 2008
- Buku Putih Kasus Century (6) Landasan Hukum dari Kebijakan
- Buku Putih Kasus Century (7) Peran Institusi dalam Penanganan Bank Century
- Peneriak "Tangkap Maling Century" Dibebaskan
- Sri Mulyani dan Tasbih Hitam
- Boediono: Tak Wajib Laporkan Century ke Wapres JK
- Dibawa ke Polda, Peneriak 'Boediono Maling' Minta Istrinya Dijaga
- Teriak 'Boediono Maling', Pria Botak Dibawa ke Pos Pamdal
- Ada Teriakan 'Boediono Maling', Rapat Pansus Ricuh
- Dicecar Pansus Century, Boediono Sedih
- Ada Perbedaan Data, Budi Rochadi Merasa Dibandingkan dengan Robert Tantular
- Boediono Akui BI Berikan Masukan Perpu JPSK
- Pernyataan Sri Mulyani Soal Bailout Untungkan Rakyat Dipertanyakan
- Sri Mulyani Terlihat Lelah, Rapat Pansus Century Ditutup
- Robert: Kalau Saya Tidak Ditahan Akan Lain
http://bekasijakarta.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment