BEKASI-JAKARTA
Wakil Koordinator Human Right Working Group Choirul Anam mengatakan Komisaris Jenderal Susno Duadji berpeluang membongkar kebobrokan di tubuh Kepolisian RI. Meski tak banyak, Susno telah berani menabrak prosedur untuk mengungkapkan yang diketahuinya kepada publik.»Sayangnya, hal itu ditunjukkan Susno dengan kurang cermat,” kata Anam saat dihubungi, Sabtu (9/1). Alasannya, Susno lebih banyak menunjuk orang lain untuk melepaskan tanggung jawabnya sebagai Kepala Bareskrim saat itu.
Susno tiba-tiba muncul pada persidangan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen, Kamis lalu. Susno hadir sebagai saksi yang meringankan Antasari Azhar.
Dalam kesaksiannya, Susno mengatakan Mabes Polri membentuk tim untuk mencari motif Antasari dalam kasus Nasrudin. Tim itu, kata Susno, diketuai Inspektur Jenderal Hadiatmoko dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Akan tetapi, keterangan Susno di pengadilan dibantah Markas Besar Polri.
Menurut Anam, kehadiran Susno di persidangan mengesankan Susno ingin melawan koleganya di Kepolisian. »Kalau semangatnya ingin membongkar, tak apa-apa dia bersaksi.”
Anam menambahkan bila betul Susno ingin membongkar ketidakberesan tersebut, Susno bisa melanjutkannya di luar pengadilan. • TEMPO Interaktif
- Susno Akan Dipanggil Propam Pekan Depan
- Sidang Etik Susno Akan Digelar Terbuka
- Hormati Bambang Widodo, Susno Duadji Cabut Laporan
- Sidang Terbuka Agar Susno Tak Khawatir Diintimidasi
- Susno Duadji Diancam Dibunuh
- Mabes Polri Minta Susno Laporkan Soal Ancaman Pembunuhan
- Diancam Dibunuh, Susno Disarankan Minta Perlindungan LPSK
- Susno Siap Hadapi Sidang Kode Etik Polri
- Susno: Masa Baju Seragam Saya Bikin Heboh se-Indonesia?
- Anggota Kompolnas: Cuma Beri Masukan, Susno Harusnya Tak Diberi Sanksi
http://bekasijakarta.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment