Custom Search

IdeaCentre A600 dari Lenovo


Tren komputer desktop telah bergeser ke dua arah. Pertama, komputer meja berspesifikasi ringan dengan prosesor Intel Atom dan tubuh mungil. Kedua, komputer meja minimalis, tanpa kotak CPU yang terpisah dari monitor dan kabel-kabel.

Pada tren kedua inilah Lenovo mencoba peruntungannya dengan IdeaCentre A600. Produk ini memang baru akan diluncurkan di Jakarta pada akhir April nanti, tapi Tempo berkesempatan "mencicipi" dalam sebuah kesempatan eksklusif pada 24 Maret lalu.

IdeaCentre adalah komputer meja all-in-one. Ada pula yang menyebutnya dengan istilah deskbook. Desainnya "sedikit" mengingatkan Tempo pada iMac, komputer all-in-one dari Apple. Namun, desain bagian bawah A600 menyudut ke dalam dan warnanya hitam, tak seperti iMac yang putih.

Layar A600 berukuran 21,5 inci. Terasa lapang untuk menjelajahi seluruh fitur yang ditanamkan di dalam komputer itu. Lagi pula, ia mampu menampilkan gambar beresolusi definisi tinggi penuh. Hasilnya adalah tampilan yang tajam dan jelas.

Tetikus dan keyboard terhubung ke CPU secara nirkabel. Di bagian keyboard ada touchpad seperti pada laptop. Ini membuatnya unik.

"Touchpad ini memudahkan kita memakai keyboard dari mana saja tanpa perlu membawa-bawa tetikus," kata Cung Cien, Product and Business Development Manager Lenovo Indonesia, pada kesempatan itu.

Menariknya, Lenovo menambahkan sebuah remote control yang multifungsi. Tak sekadar untuk mengakses menu-menu multimedia, remote control ini bisa berfungsi sebagai kursor, pengetik dokumen (dengan keypad numerik dan abjad seperti telepon seluler), pengontrol game gerak (motion game), dan handset telepon Internet (Voice over Internet Protocol).

"Untuk mengetik dan kursor memang membutuhkan adaptasi karena banyak orang belum terbiasa," kata Cung.

Memainkan game bergerak, seperti tenis, memberikan pengalaman tersendiri. Kita mesti menggerakkan remote control seperti gerakan memukul bola agar bola di layar bisa dipantulkan kepada lawan.

Multimedia adalah salah satu unggulan A600. Karena itu, ia bisa diakses pada menu antarmuka tersendiri. Dengan bantuan remote control, pengguna bisa menampilkan foto digital, memutar koleksi musik atau video, dan merekam siaran televisi.

Kualitas suaranya ditunjang audio sekelas Dolby Home Theatre ditambah bas sub-woofer. Pengeras suara ini ada di bagian bawah komputer, gabungan speaker 2,3 watt di depan dan bas sub-woofer 5 watt di bagian belakang.

Bagian CPU juga ditangani serius. Lenovo memasang prosesor Intel Core 2 Duo T6600 berkecepatan 1.066 MHz dan sistem operasi Windows Vista Home Premium.

Prosesor grafisnya telah mengandalkan Intel Graphic Media Accelerator X4500, ditambah ATI Radeon HD 3650 256 MB untuk mengolah gambar secara apik. Pengolah gambar ini sudah mendukung tiga dimensi.

Adapun memori RAM-nya sudah memakai generasi terbaru, yaitu DDR3 berkapasitas 2 GB (bisa di-upgrade sampai 4 GB). Memori hard disk-nya sendiri berkapasitas 160 GB, yang bisa ditambah sampai 1 terabita.

Lenovo menambahkan fitur Health Care yang akan memberikan notifikasi apabila jarak pandang pengguna dan monitor terlalu dekat. Ia pun akan segera menyesuaikan tingkat kecerahan layar agar mata tak terlalu silau atau malah terlalu gelap.

Sebagaimana produk Lenovo lainnya, pada komputer ini sudah ditambahkan software OneKey Recovery untuk back-up maupun restore seandainya sistem rusak karena virus dan sebab lainnya.

Sedangkan fitur kunci ke dalam sistem adalah VeriFace, yaitu log-in dengan wajah. Pengguna bisa memasukkan lima profil wajah. Pemindaian wajah akan dilakukan oleh kamera 1,3 megapiksel di bagian atas layar.

Di pasar komputer all-in-one, Lenovo tak melenggang sendirian. Di sini ada seri TouchSmart dari Hewlett-Packard yang berlayar sentuh maupun produk dari Sony, Asus, sampai vendor-vendor asal Cina. Namun, Lenovo mencoba mengambil tempat dengan tawaran harga US$ 1.300.http://www.tempointeraktif.com/hg/uji_produk/2009/03/31/brk,20090331-167545,id.html

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search