Custom Search

Kisah Keluarga Bankir Hitam dari Kota Tua

BEKASI-JAKARTA

Hari ini, giliran Robert Tantular dipanggil sebagai saksi dalam kasus Bank Century oleh Panitia Hak Angket DPR. Robert dipanggil pukul 10.00 WIB di gedung DPR, Jakarta.

Robert dikenal sebagai pemegang saham pengendali Bank Century, melalui PT Century Mega Investindo dengan kepemilikan 9,00 persen dan PT Century Super Investindo 5,64 persen. Kedua perusahaan ini menjadi pemegang saham Bank CIC, salah satu bank yang digabung bersama Bank Pikko dan Bank Danpac menjadi Bank Century.

Mantan wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan Century ambruk karena dirampok pemiliknya. Sedangkan, dalam rapat bail-out Century pada 20 November 2008, Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo juga enggan membantu Century ketika diminta oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Alasannya, track record keluarga Tantular dikenal tidak bagus di kalangan industri perbankan," ujar Agus dalam rapat semalam suntuk tersebut.

Di kalangan dunia perbankan, Robert memang dikenal sebagai bagian dari keluarga bankir. Menurut sumber VIVAnews yang mengenal dekat keluarga ini mengungkapkan, ayahnya, Tan Tiong Sim atau Hasyim Tantular semula adalah pedagang batik di Tanah Abang, Jakarta.

Dia dikenal sebagai pengusaha keturunan Tionghoa yang bermukim di di kawasan Kota, di Jl Kemurnian V No 55, Jakarta Barat. Kini kawasan ini dikenal sebagai Kota Tua yang menjadi kawasan wisata bersejarah Jakarta.

Karena bisnisnya berkembang, Hasyim kemudian membuka bisnis bank yang dikenal dengan Bank Central Dagang.

Menikah dengan Furniati Onggo Widjaya, dia memiliki enam anak sampai meninggal sekitar 1995. Keenak anaknya adalah Hovert Tantular, Theresia Tantular, Theresia Huniwati Tantular, Theresia Dewi Tantular, Robert Tantular dan terakhir Anton Tantular.

Putera pertama, Hovert Tantular atau Tan Hing Ho menikah dengan Yenny. Dia meneruskan bisnis Bank Central Dagang. Saat krisis ekonomi pada 1998, bank ini ambruk dan mendapatkan suntikan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia sekitar Rp 1,7 triliun.

"Hovert yang biasa dipanggil Hoho ini kini kabur ke Singapura membawa BLBI," ujar sumber tersebut. Anehnya, tidak jelas mengapa sampai sekarang Kejaksaan tidak pernah mengungkit-ungkit kasus BLBI Bank BCD.

Meski kabur dan bermukim di Singapura, Hovert disebut-sebut masih memiliki bisnis di Indonesia yang dijalankan oleh istri dan anak-anaknya.

Selain membentuk BCD, Hasyim juga membuat Bank Century Intervest Corporation untuk anak lainnya. Bank ini dibentuk pada 1990 dengan kantor di Tanah Abang Bukit, Blok F 16/17 pada 1990. Hasyim menjadi Direktur Utama, Robert menjadi Direktur dan pamannya Ali Sutanto menjadi Komisaris.

Anak Kedua, Theresia Tantular mempunyai pabrik tekstil, Sinar Central Sandang di Tangerang.

Anak Ketiga, Theresia Huniwati Tantular atau Tan Khe Hun, dia juga kabur karena diduga melakukan praktek bank dalam bank. Dia menikah dengan Rudianto Harjadinata. Konon, Rudianto dikenal dekat dengan banyak pejabat, termasuk era pemerintah sebelumnya.

Anak Keempat, Theresia Dewi Tantular sebagai Kepala Divisi Bank Notes Century. Dewi Tantular kini kabur ke luar negeri menjadi buronan interpol karena dianggap melakukan penggelapan di Bank Century.

Anak Kelima, Robert Tantular atau Tan Heng Keng. Dia adalah menantu Sukanta Tanudjaja yang memiliki Great River. Nama istrinya, Sofie Tanudjaja atau Tan Chi Fang. Robert kini mendekam di tahanan terkait kasus Bank Century.

Anak Keenam, Anton Tantular atau Tan Hing An. Anton dikenal sebagai operator di PT Antaboga Delta Sekuritas, perusahaan terafiliasi Bank Century yang juga dikendalikan oleh Keluarga Tantular. Anton kini menjadi buronan polisi karena membawa kabur dana nasabah Antaboga.(VIVAnews)

http://bekasijakarta.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search