Custom Search

Wakil Presiden Boediono Akui Ada Robert Tantular

BEKASI-JAKARTA

Meski membantah keberadaan Direktur Utama Bank Century Robert Tantular dalam ruang rapat KSSK di Gedung Depkeu Jalan Lapangan Banteng Timur, Jakarta Pusat, Wakil Presiden Boediono yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia itu mengakui bahwa pada saat yang sama, Robert ada di gedung tersebut. Memang bukan di ruang rapat, tetapi di lantai dua, sedangkan rapat KSSK di lantai tiga.

"Saya saksi hidup dalam pertemuan KSSK. Tidak ada Robert Tantular di dalam ruang rapat. Jadi, tidak ada fakta perihal itu. Kredibilitas saya, saya pertaruhkan," katanya kepada wartawan dalam jumpa pers di Istana Wakil Presiden Jakarta, Sabtu (12/12/2009) siang.

Konferensi pers itu sendiri dimaksudkan untuk mengklarifikasi sejumlah informasi yang beredar, yang menurut dia, belum diverifikasi, terkait rekaman pembicaraan yang beredar antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Robert Tantular. Malam sebelumnya, Menkeu juga sudah menggelar jumpa pers untuk membantah berbagai tudingan soal rekaman itu.

Mengenai keberadaan Robert Tantular di gedung Depkeu, Boediono menyatakan bahwa itu sesuai dengan prosedur Bank Indonesia. Ia memang dihadirkan di luar ruang rapat bilamana diperlukan, berkait urusan dengan Bank Century. Meskipun ada di gedung tersebut, tak ada komunikasi antara Robert Tantular dan dia maupun Menkeu.

Lebih jauh Boediono mengatakan, keputusan rapat untuk menyelamatkan Bank Century dengan memberikan dana talangan dilakukan prosedural. Tidak ada intervensi dari siapa pun.

Di tempat yang sama, mantan Sekretaris KSSK Raden Pardede mengakui adanya perkatataan sesuai dalam rekaman pembicaraan yang dilansir sejumlah media. Namun, pernyataan itu dikeluarkan bukan oleh Robert Tantular, melainkan oleh Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Marsilam Simanjuntak.

Menurut Raden, pernyataan Sri Mulyuani yang menyebut bahwa kata-kata Robert Tantular itu sebenarnya menunjuk pada pembicaraan dalam rapat sebelumnya. Pada rapat sebelumnya itu, Dirut Bank Mandiri Agus Martono mempertanyakan, apa yang kemudian akan dilakukan dengan Robert Tantular.

Raden selanjutnya menjelaskan bahwa hari itu ada dua rapat. Yang pertama, rapat besar yang dihadiri sekitar 30 orang. Rapat ini sifatnya terbuka. Lalu, rapat yang kedua bersifat tertutup di ruang kerja Menkeu di lantai tiga.(kompascom)

http://bekasijakarta.blogspot.com/


0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search