BEKASI-JAKARTA
Proses lempar jamrah di Mina di hari ketiga ini sangat dipadati jamaah haji. Jamaah haji yang rela berjubel-jubel ini ingin segera menyelesaikan Nafar Awal, sejauh ini proses pelaksanaan lempar jamrah berjalan lancar.Setelah melakukan proses jamrah Nafar Awal yang dimulai ba'da Sholat dzuhur hingga Sholat Maghrib waktu setempat. Sebagian jamaah berjalan kaki menuju Masjidil Haram yang berjarak sekitar 8 kilometer untuk melakukan Tawaf (mengelilingi Ka'bah tujuh kali) dan Sa'i, yaitu berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah.
Sebagian besar jamaah haji sebelum melakukan Nafar Awal, terlebih dahulu mabit atau bermalam di daerah Mina selama tiga hari. Mereka terlihat bolak-balik setiap harinya antara Jamarat ke pemondokannya, namun ada pula yang langsung melakukan Tawaf atau Sa'i.
Sementara bagi jamaah yang tidak bisa mengerjakan Sholat Magrib, maka harus mabit satu malam lagi di Mina untuk melakukan Nafar Akhir atau Nafar Sani, yaitu melempar jamrah satu kali lagi, masing-masing tujuh lemparan untuk tiga lubang pelemparan, Ula, Wustho dan Aqobah.
Pantauan detikcom kegiatan ini terlihat padat, namun demikian semua arus gelombang kedatangan dan kepulangan dari tempat jamarat tampak lancar. Setiap menit, helikopter terus melakukan pemantauan. Jamarat sendiri yang dibangun lima lantai ini dipenuhi polisi dan tentara yang berjaga untuk mengatur demi ketertiban.
Jamarat yang bangunannya baru diperbaharui itu memiliki akses menuju pintu jamarat yang terdiri dari banyak jalur. Jalur-jalur itu mampu memecah arus jemaah ke banyak tempat. Cara ini mampu menghindarkan menumpuknya jemaah dalam satu tempat yang dapat menimbulkan kemacetan atau tabrakan sesama jemaah sebagaimana pernah terjadi pada masa lampau.
Bahkan saat terjadi gelombang massa yang sangat besar seperti terjadi Sabtu (28/11/2009) sore, aparat keamanan langsung melakukan sistem buka tutup Jamarat. Cara ini dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan massa di Jamarat sehingga memungkinkan pelontaran berjalan lancar.
Sementara petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang bertanggung jawab dalam operasional ibadah di Mina telah disebar ke berbagai penjuru Mina, terutama di jalan ujung setelah melontar jumrah. Mereka memantau kondisi jamarat dan memandu jamaah. Dengan panduan para petugas, jumlah jamaah yang tersesat dapat diminimalkan.(detikNews)
0 comments:
Post a Comment