BEKASI-JAKARTA
Rapat paripurna penetapan Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar, Rabu ( 7/10 ) malam, dihujani interupsi karena protes dua DPD II, Langkat dan Kepulauan Seribu yang dicabut hak suaranya untuk memilih ketua umum Golkar. Kedua DPD dianggap bermasalah karena adanya persoalan mandat ganda.
Pimpinan rapat, Fadel Muhammad, tak mampu menenangkan perwakilan DPD yang melakukan interupsi terus menerus. Teriakan-teriakan "Keluarkan" terdengar melalui pengeras suara. Fadel juga sempat dua kali meminta agar petugas keamanan membawa keluar perwakilan DPD membuat "keramaian". Akan tetapi, permintaan Fadel ini memicu penolakan peserta Munas yang merasa haknya dihilangkan. Akhirnya, Kalla yang duduk di kursinya berdiri dan naik menuju panggung.
Kalla langsung menghampiri Ketua Penyelenggara Munas, Andi Mattalatta. Sesaat kemudian bersama Andi, Kalla menuju meja pimpinan rapat paripurna. Sekitar lima menit, Kalla terlihat menyampaikan instruksi dan arahan.
Akhirnya, keputusan dibacakan oleh pimpinan rapat lainnya, Syamsul Muarif. "Rapat sementara diskors dan berikan kesempatan pada DPP untuk menyelesaikan masalah ini," kata Syamsul.
Sembari menunggu DPP mengambil langkah penyelesaian, panitia Munas mempersiapkan perangkat pemungutan suara pemilihan ketua umum tahap pertama. (kompas.com)
0 comments:
Post a Comment