BEKASI-JAKARTA
Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mengungkapkan keprihatinannya atas maraknya praktik politik uang pada bursa pencalonan Ketua Umum Partai Golkar 2009-2014.Hal itu disampaikan Tommy pada jumpa pers pertama selama Munas VIII Golkar di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Rabu (7/10).
Sebagai calon yang dikenal juga memiliki kekuatan secara finansial, Tommy mengaku tak mengadopsi cara-cara tersebut untuk meraih dukungan.
"Saya memang melihat dan prihatin dengan masalah pragmatisme yang masih terjadi. Saya berharap nurani dan idealisme pemilik suara dikedepankan daripada pragmatisme," kata Tommy kepada wartawan.
Pragmatisme yang dimaksud Tommy adalah praktik politik uang yang "memanaskan" bursa pencalonan ketua umum. Namun, saat diminta lebih merinci pragmatisme seperti apa yang dimaksudnya, Tommy enggan menjelaskan.
"Kurang etis untuk saya sampaikan berapa-berapanya (jumlah). Kami semua bisa menilai sendiri parahnya keadaan pragmatisme tersebut," ujar putra mantan Presiden Soeharto itu.
Menurut Tommy, uang lebih dibutuhkan untuk menonjolkan program-program yang akan dilaksanakan. Ia menyatakan tak sepakat jika politik dagang sapi lebih dikedepankan.
"Selama lima tahun ini terjadi pragmatisme yang memprihatinkan," kata dia.
Tommy juga memastikan akan tetap mencalonkan diri meskipun dikabarkan dukungan yang diraihnya tak signifikan. (kompas.com)
0 comments:
Post a Comment