Custom Search

Jasa Penukaran Uang Mulai Marak

BEKASI-JAKARTA

http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20090909_061558_uang2.jpg

Jasa penukaran uang menjelang Idul Fitri 1430 Hijriah di Terminal Kota Depok, Jawa Barat mulai bermunculan, untuk melayani warga yang ingin mendapatkan uang pecahan kecil.

"Saya hanya mengambil untung 10 persen dari total nilai uang," kata pedagang jasa penukaran uang, Madelin, di Terminal Depok, Rabu (9/9).

Ia mencontohkan penukaran uang Rp100 ribu potongannya hanya Rp10.000 saja. Begitu juga dengan penukaran dengan nominal Rp50.000 dikenakan biaya Rp5.000. "Tapi biasanya ada juga pemudik yang menawar. Paling kita bisa turun cuma Rp2.000 saja," tuturnya.

Para pedagang jasa penukaran uang menawarkan kepada konsumen yang ingin menukarkan lembaran uang Rp2.000 seri terbaru, serta lembaran baru Rp5.000 dan Rp10.000. "Kebanyakan konsumen mengiginkan uang Rp2.000 karena uang tersebut memang benar-benar baru," katanya.

Ia mengatakan pedagang mangkal di Terminal Depok untuk membantu para pemudik yang ingin menukarkan uang baru. Saat ini, kata dia, permintaan penukaran uang belum terlalu ramai karena para pemudik juga masih sepi.

Madelin mengaku menjalani profesi itu sejak lima tahun silam dan hanya dilakukan menjelang lebaran. "Sehari-hari saya hanya menjual minuman di terminal. Ini hanya sambilan saja," katanya.

Pedagang yang lain, Butet mengatakan, saat ini yang paling dicari konsumen adalah uang pecahan Rp2.000 yang belum lama dikeluarkan BI. Karena peminatnya banyak, ia menyiapkan uang pecahan tersebut lebih banyak dari pecahan lainnya. "Lumayan saja untuk tambahan penghasilan saya," katanya.

Menurut dia, konsumen yang menukarkan uang baru tersebut mencapai 10 sampai 15 orang. (Ant/OL-06)



0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search