BEKASI-JAKARTA
Pasar kendaraan Korea Selatan di Tanah Air memang belum sebanding sama produk Jepang. Kendati demikian, prinsipal Hyundai di Korea Selatan memberi kepercayaan penuh untuk merakit produknya di Indonesia.
Rangkaian produksinya, Hyundai H-1 terlebih dahulu, baru kemudian i-20 menyusul. Hal ini diutarakan Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Jongkie D Sugiarto di sela-sela acara buka puasa bersama di Jakarta, Senin (7/9). “Saya baru bisa ngomong kalau jualannya sudah mencapai 100-200 unit per bulan. Kalau memang iya akan saya perjuangkan ke prinsipal,” ujarnya.
Saat ini, MPV 4 x 2 compact tersebut masih diimpor secara utuh (CBU) dari India dengan tarif bea masuk sebesar 40 persen. Dengan ditandatanganinya penjanjian perdagangan bebas kawasan ASEAN dan India maka skema impor CKD menjadi lebih ringan.
Dampaknya, daya saing mobil ini meningkat dibanding rival sejenis, seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, dan Suzuki Swift, produk-produk yang menguasai segmen ini. Sejak peluncuran perdananya akhir Juli lalu, HMI telah berhasil melego sebanyak 80 unit adik dari i-10 ini.
Dalam memasarkan i-20, HMI mengusung tiga tipe utama, yakni 1.400cc bensin GL (transmisi manual dan otomatik), SG (manual dan otomatik), serta dapur pacu diesel 1.400cc CRDi. Indonesia menjadi negara pertama di Asia di luar India yang menjadi pasar perdana produk ini.
0 comments:
Post a Comment