Custom Search

Inilah Modus Para Pelaku Kriminal di Angkot C01

BEKASI-JAKARTA

Polisi berhasil menangkap tiga dari lima pelaku dalam kasus perampasan, kekerasan, dan pelecehan yang terjadi di dalam angkot C01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama pada Senin (23/7/2012) tengah malam.

Masing-masing dengan inisial A (16), F (24), dan N (17). Dua pelaku lainnya, yaitu U dan P, masih diburu. Mereka bukan untuk pertama kalinya melakukan kejahatan dengan angkot.

Pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat pun telah mengungkap modus dan cara kerja para pelaku dalam menjalankan aksinya.





"Para pelaku bekerja sama secara tim, hal ini dapat dilihat dari pembagian tugas dan pembagian hasil rampasan," Kata Kapolres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Angesta Romanov Yoyol, Kamis (26/7/2012), di aula Gedung Kepolisian Resor Jakarta Pusat.

Ia mengatakan, semua pelaku memiliki perannya masing-masing. "Mereka ini semua sopir tembak yang tidak memiliki SIM. Para pelaku menyewa angkot dengan membayar uang sebesar Rp 300.000," lanjut Yoyol.

Uang sebesar itu diberikan kepada P yang merupakan orang yang meminjam angkot tersebut kepada pemilik.

"Pelaku biasanya beroperasi dari pukul 19.00 WIB hingga larut malam. Mereka juga sudah pernah melakukan aksinya sebanyak dua kali. Aksi pertama dilakukan di daerah Senen, Jakarta Pusat," terangnya.

Ia juga menambahkan, setiap aksi memang direncanakan. "Mereka memang dari awal merencanakan aksinya dengan satu sopir dan empat temannya. Sambil jalan mereka mencari korban. Saat korban masuk, N bertugas menutup pintu mobil, kemudian F bertugas memeriksa tas korban," tambah Yoyol.

Berdasarkan keterangan dari pelaku, motif awal mereka hanya ingin merampok dan merampas harta benda korban. Namun, dalam aksi terakhir para pelaku juga mencoba melakukan pelecehan seksual.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang karyawati berinisial Is (30) nyaris menjadi korban pemerkosaan di dalam angkutan Mikrolet C01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama B 1106 VTX pada Senin (23/7/2012) tengah malam.

Saat itu, Is pulang dari tempat kerjanya naik angkot tersebut yang dikemudikan oleh A bersama empat rekannya. Saat Is berada dalam angkot, pelaku langsung menyergap, mencekik leher, dan juga ada yang melakukan pelecehan sambil mencoba merebut tas korban.

Beruntung seorang pengendara motor, yakni Sersan Dua Nicholas Sandi, anggota Satuan 81 Kopassus Antiteror, mendengar teriakan korban dan langsung mengejar mobil angkot tersebut.

Tidak lama berselang, korban didorong keluar angkot oleh para pelaku di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian imateriil dan luka memar di leher.

Sumber:(KOMPAS)






0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search