BEKASI-JAKARTA
Mabes Polri telah menerjunkan 339 polisi untuk membantu para korban gempa bumi di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), yang diperkirakan menyebabkan ratusan orang tewas dan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang.Tim Polri yang tergabung dalam operasi "Tanggap Darurat Gempa Bumi" itu dipimpin oleh Deputi Operasi Kapolri, Irjen Pol YS Wenas, kata Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, dari jumlah itu, sebanyak 301 merupakan anggota Brimob yang akan menjadi bagian regu penolong untuk mencari korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Polri juga mengerahkan 23 anggota polisi udara dari Badan Pembinaan Keamaanan (Babinkam) untuk mengawaki pesawat Polri yang dipersiapkan untuk mengangkut bantuan ke lokasi bencana.
Sebanyak 15 dokter kepolisian Mabes Polri telah tergabung di lokasi bencana.
Para dokter ini selain merawat korban juga akan membantu identifikasi jenasah.
Mabes Polri juga mengerahkan personel dari Polda yang berdekatan dengan lokasi bencana, yakni Polda Sumut 108 Brimob, Polda Sumsel 112 Brimob dan Polda Riau delapan Brimob.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Sisno Adiwinoto mengatakan, Polda Sumsel sejak Kamis (1/10) telah memberangkatkan bantuan berupa tenaga medis, obat dan makanan.
Sebanyak 112 anggota Brimob Polda Sumsel dipimpin oleh Ipda Suyitman diberangkatkan dengan pesawat Sriwijaya Air untuk membantu mencari korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.
"Jumlah itu termasuk enam tenaga medis yang juga anggota Brimob Polda Sumsel," kata mantan Sekretaris Interpol Indonesia itu.
Selain Brimob, maka Polda Sumsel juga membawa aneka bantuan, berupa tempat tidur lipat, tenda, pakaian, mi instan dan roti untuk para korban bencana.
"Kami juga mengirimkan 12 dokter kepolisian yang dilengkapi dengan dua dus obat-obatan, aneka peralatan medis, 10 sepatu boot, 200 pasang sarung tangan, 40 botol infus dan 150 kantong mayat," katanya.
Gempa mengguncang Sumatera Barat dengan kekuatan 7,9 Skala Richter pada Rabu sore (30/9). Ribuan rumah hancur, sistem komunikasi terputus dan banyak sarana umum rusak. (ANTARANews)
0 comments:
Post a Comment