BEKASI-JAKARTA
Miss Universe, Stefania Fernandez (18), berkunjung ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (15/10), dalam rangkaian lawatan ke Indonesia selama sepuluh hari.
Stefania didampingi Putri Indonesia 2009, Qory Sandioriva (18), keduanya mengenakan pakaian motif batik, tiba di pelataran candi Buddha terbesar di dunia itu sekitar pukul 13:51 WIB.
Beberapa saat sebelumnya, dia transit di Hotel Manohara, di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).
Pada kesempatan itu Direktur Operasional (Dirops) PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWCBPRB), Linus Jonan menyerahkan kepada Stefania buku tentang Candi Borobudur bertajuk "Borobudur Prayer in Stone".
Tampak mendampingi kunjungan Miss Universe itu antara lain Ketua Dewan Pembina Yayasan Putri Indonesia, Mooryati Soedibyo, Dirops PT TWCBPRB, Linus Jonan, dan Kepala Unit TWCB, Pujo Suwarno.
Stefania yang berasal dari Venezuela itu tiba di pelataran candi tersebut dengan menumpang mobil Jaguar warna metalik yang di tempat bagian nomor polisi bertuliskan "Miss Universe".
Selama dia berada di Candi Borobudur hingga sekitar pukul 14:18 WIB, aktivitas wisata di tempat yang juga warisan budaya dunia itu tampak normal dan tidak terlihat penjagaan dari aparat keamanan yang relatif ketat.
Ia menerima penjelasan tentang candi yang dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu dari Kepala Hubungan Masyarakat Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Mura Aristina.
Stefania bersama Qory naik ke candi itu melalui tangga bagian barat dan langsung menuju puncak stupa induk Borobudur. Mereka secara bergantian memegang patung Buddha di dalam salah satu stupa yang oleh masyarakat Jawa disebut sebagai "Kunto Bimo".
Masyarakat Jawa percaya siapa saja yang bisa memegang patung Kunto Bimo akan mendapatkan untung dalam kehidupannya.
Ia kemudian tampak berjalan mengelilingi bagian puncak candi itu. Cuaca di sekitar Borobudur tampak cerah ketika Stefani berada di tempat itu.
Tampaknya tidak banyak pertanyaan tentang Borobudur yang disampaikan Stefani ketimbang Qory kepada Mura.
Ketika itu Qory menanyakan tentang maksud tradisi memegang Kunto Bimo di candi yang berada di antara aliran Kali Elo dengan Progo itu.
Mura menjelaskan, tidak ada ajaran Buddha yang mengharuskan umat menyentuh bagian patung.
"Sedangkan untuk kepentingan pelestarian, sebenarnya tidak boleh menyentuh patung karena berpotensi merusak batu," katanya.
Saat berada di puncak stupa dan di pelataran Borobudur, beberapa kali Stefania dan Qori, foto bersama sambil merentangkan selempang masing-masing yang bertuliskan "Miss Universe" dan "Putri Indonesia".
Moeryati mengatakan, kehadiran Miss Universe ke Indonesia sebagai bagian upaya mengenalkan kepada masyarakat internasional antara lain berbagai produk dalam negeri, potensi kepariwisataan, kebudayaan, dan membuktikan situasi keamanan yang kondusif.
"Banyak manfaat yang bisa ditimba dari kehadiran Miss Universe. Miss Universe saja berani ke Indonesia, berarti Indonesia aman," katanya.
Selama sepuluh hari berada di Indonesia, katanya, dia berkunjung ke Medan (Sumatra Utara), Surabaya (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), dan Yogyakarta.
Tujuan wisata di Indonesia, katanya, tidak hanya Bali tetapi juga berbagai daerah lainnya.
Sejak Tahun 1993, katanya, Indonesia sebagai tujuan kunjungan pertama seorang putri yang baru saja terpilih sebagai Miss Universe.
Pemilihan Miss Universe 2009 berlangsung di Pulau Atlantis di Kepulauan Bahama, pada 23 Agustus 2009. Stefania mengalahkan 83 peserta dalam ajang pemilihan Miss Universe ke-58 itu.(ANTARA)
0 comments:
Post a Comment