Custom Search

Menanam cinta produk lokal harus sejak dini

BEKASI-JAKARTA. Sekelompok remaja SMP Negeri 114 Jakarta yang disuguhi pertanyaan spontan perihal makna "100% Cinta Indonesia," tampak kebingungan menjawab. Dengan setengah berpikir, mereka pun menjawab apa adanya, hingga sebuah jawaban keluar "Ya itu dia, iklannya JK tuh,,"

Konten iklan Jusuf Kalla selama masa kampanye pemilihan presiden beberapa waktu lalu di mana JK memamerkan sepatunya yang buatan asli Indonesia, memang akrab di mata dan telinga, sehingga tidak salah bila iklan itu terkait dengan makna 100% Cinta Indonesia.

Namun, ketika saya melanjutkan pertanyaan nakal, apakah kalian benar-benar 100% cinta Indonesia Semua terdiam untuk beberapa saat sebelumnya akhirnya mereka saling tuding soal siapa yang tak sepenuhnya 100% cinta Indonesia.

"Seragam sih asli buatan Indonesia, tapi kayaknya sepatu made in China," ujar Cindy, yang juga bagian dari kelompok remaja SMP itu, mengakhiri saling tuding di antara mereka.

Memang, tak semua anak-anak paham makna 100% Cinta Indonesia, sebuah program yang kini tengah gencar digiatkan pemerintah sebagai bagian dari upaya mencintai produk Indonesia.

Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini (23 Juli), pemerintah melalui Departemen Perdagangan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan menggelar berbagai acara di antaranya Pameran Produk Kreatif Indonesia di Taman Impian Jaya Ancol pekan lalu.

Hari Anak Nasional kali ini mengusung tema Saya Anak Indonesia 100% Cinta Indonesia dan bersubtema Saya Anak Indonesia Cinta dan Bangga Produk Kreatif Indonesia.

Acara ini bertujuan menumbuhkan rasa bangga dan kecintaan terhadap produk kreatif yang dihasilkan anak bangsa sendiri dalam diri anak-anak. Pameran tersebut juga diharapkan mampu menumbuhkan minat dan kreativitas anak-anak bangsa sehingga pada akhirnya mampu mengembangkan industri kreatif Indonesia pada masa mendatang.

Rasa cinta terhadap negeri ini akan menggugah rasa bangga terhadap produk Indonesia dan menumbuhkan minat untuk membeli dan menggunakan produk-produk dalam negeri. Apabila kecintaan dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri telah dipupuk sejak usia dini, diharapkan produk-produk yang dihasilkan nantinya adalah produk yang 100% cinta Indonesia.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di hadapan sejumlah anak-anak Indonesia yang hadir dalam pembukaan pameran, akhir pekan lalu, mengatakan anak-anak adalah cikal bakal bangsa yang kreatif. Oleh karena itu, upaya untuk menumbuhkan minat, mencintai dan mengembangkan industri kreatif dalam negeri seyogianya ditanamkan pada setiap elemen bangsa mulai dari anak usia dini.

"Hal ini dapat dilakukan melalui penanaman langkah yang terpadu dan berkelanjutan melalui tahapan yaitu membangun kesadaran, membangun minat, menumbuhkan rasa setia dan bertindak mengajak pihak lain."

Sulit diadopsi

Menurut Mari, kekayaan alam Indonesia yang sedemikian kaya perlu dipelihara dan terus ditingkatkan nilai tambahnya melalui sentuhan kreativitas anak bangsa. Kreativitas tersebut sesuatu yang dimiliki dan tidak mudah diadopsi karena terus berkembang dinamis dalam diri kita masing-masing. Oleh karena itu, daya kreativitas kita harus terus dipacu, terutama sejak usia dini.

Pemerintah, lanjut Mari, terus mengajak semua pemangku kepentingan agar secara bersama-sama memupuk kesadaran akan ekonomi kreatif sejak usia dini. Salah satu perusahaan yang ikut ambil bagian dalam program tersebut adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Ancol turut memberi dukungan terhadap upaya membangun kesadaran akan kemampuan berkreativitas dan berinovasi dalam diri anak-anak.

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Budi Karya Sumadi mengatakan dukungan terhadap pengembangan ekonomi kreatif merupakan wujud komitmen Ancol Creative City sebagai destinasi wisata yang terus mengembangkan secara konsisten budaya kreatif. (maria.benyamin@bisnis.co.id)



0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search