Custom Search

Saya Tidak Tahu Bagaimana Kalau Tidak Ada Bang Nicolas

BEKASI-JAKARTA

Keluarga Iswati, mendatangi Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (27/7/2012) sekitar pukul 16.00 WIB.

Iswati adalah korban percobaan pemerkosaan dan perampokan di angkutan umum C01 jurusan Ciledug-Senen, Senin (23/7/2012) lalu.

Kedatangan orangtua Iswati untuk mengucapkan terima kasih kepada Serda Nicolas dan Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo, atas aksi penyelamatan yang dilakukan anak buahnya .





"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas pertolongan Bapak Nicolas yang telah menyelamatkan anak saya," ujar Lugiyo (61), ayah Iswati.

Lugiyo mengaku tidak melarang putrinya naik angkot lagi. Namun, bila pulang malam, keluarga akan menjemputnya.

"Saya tidak ada firasat apa-apa sebelumnya, karena memang anak saya biasa naik angkutan umum," jelas Lugiyo.

Iswati pun masih merasakan trauma bila naik angkot, terutama saat malam hari.

"Masih naik angkot kalau siang, tapi kalau malam minta dijemput orang rumah," ungkap Iswati.

Iswati memaparkan, saat itu para pelaku sempat ingin memperkosa dan merampas harta bendanya. Namun, karena dikejar oleh Serda Nicolas, para pelaku melemparnya keluar dan langsung kabur.

"Sewaktu dilempar, mobil masih jalan, dan para pelaku kabur meninggalkan saya. Kalau tidak ada Bang Nicolas, saya tidak tahu bagaimana," katanya.

Iswati pun berpesan kepada para pengguna angkot, terutama perempuan, yang terbiasa pulang pada malam hari.

"Ketika naik angkot usahakan jangan duduk di belakang. Pilih yang ramai penumpangnya. Kemudian, cari angkot jangan yang banyak penumpang prianya," sarannya. (*)

Sumber:(TRIBUNNEWS)




0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search