BEKASI-JAKARTA
Noordin M Top tewas didor Densus 88. Tetapi itu bukan berarti tugas Polri memburu tokoh-tokoh yang terkait jaringan teroris, telah selesai. selain selain Noordin, masih ada tokoh lain yang sampai saat ini belum tertangkap. Satu di antaranya adalah Para Wijayanto, yang juga masuk DPO Polri.Para Wijayanto dulu tinggal di Blok D No 210 Perumahan Muria Indah, yang ikut wilayah Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sejak dilakukan penggerebekan di rumahnya oleh Densus 88 pada 2004, ia melarikan diri dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini.
Untuk melacaknya, saat ini, sebenarnya bisa dimulai dari perumahan tempat dia pernah tinggal. Pasalnya, menurut salah seorang sumber di Perum Muria Indah, salah seorang puteranya, Asykari, sekitar dua bulan lalu, datang ke rumah RT 03 RW 07 untuk mengurusi surat pembuata SKCK.
Sewaktu detikcom mencari kebenaran informasi tersebut, Ketua RT setempat membenarkannya. "Benar, Putera pak Para Wijayanto memang pernah ke sini meminta surat untuk mengurus SKCK," terang Muh Zainuri, Ketua RT setempat saat ditemui Jumat (18/9/2009).
Zainuri menambahkan, Askari Sibghotulhaq, putera Parawijayanto itu, datang ke rumahnya diantar oleh seorang temannya dengan membawa sepeda motor bernomor Polisi K 2230 NT. "Dia diantar temannya," ungkapnya.
Dari sini, sebenarnya polisi bisa mengembangkan dengan menelusuri jejak anak Para Wijayanto.
Sementara itu, rumah Para Wijayanto di Perumahan Muria Indah, hingga saat ini dikontrak oleh H Asmuni, seorang pengusaha kayu. "Saya tidak tahu bagaimana kepengurusannya, soalnya Ketua RT waktu itu masih dipegang Pak Nor Fain," kata Muh Zainuri.
Sosok Para Wijayanto ini, menurut sumber detikcom di kalangan Jamaah Islamiyah (JI) dikenal sebagai orang yang disegani Noordin. Dia merupakan senior Noordin saat pelatihan di Moro, Filipina. Para diduga kuat orang yang membujuk Noordin agar mau masuk ke Indonesia.• detikcom
0 comments:
Post a Comment