Custom Search

Noordin Sosok Pintar, Miskin, dan "Broken Home"

BEKASI-JAKARTA

Sembilan tahun gembong teroris Noordin M. Top diburu polisi. Sepak terjangnya sangat menakutkan dan licin ketika diburu polisi. Dalam aksi buronnya, berkali-kali warga Malaysia itu "sukses" meledakkan bom di Bali dan Jakarta. Kini Noordin tewas. Salah seorang pemimpin Tandzim Al-Qaidah wilayah Asia Tenggara itu tak mampu lolos dalam penggerebekan selama tujuh jam di sebuah rumah di Jebres, Solo, Jawa Tengah, 17 September silam [baca: Hasil Tes DNA: Jenazah itu Memang Noordin].

Noordin berasal dari Johor Bahru, Malaysia. Orang tua Noordin tinggal di Kampung Melayu, Pontian, di Negara Bagian Johor Bahru. Tempatnya berada di pedalaman, berlokasi di pinggiran jalan dan dekat kebun sawit. Pandangan pertama terkesan rumah depannya lumayan bagus dan rapi. Itu adalah rumah kakak iparnya Noordin.

Pantauan SCTV, Ahad (20/9), mobil sedan terparkir di depan rumahnya. Kedatangan Tim Liputan SCTV membuat seorang perempuan dan anak laki-laki menghindar dan masuk ke rumah. Di belakang rumah, ada semacam gubuk. Dindingnya dari kayu berukuran lebar. Lantainya hanya tanah tanpa ubin. Tampak lusuh dan banyak debu. Atapnya juga hanya seng. Di depan rumah gubuk, ada sepeda setengah tua dan sepeda motor yang terlihat masih terpakai. Kondisinya berantakan.

Di rumah gubuk inilah tempat Noordin dibesarkan. Dari informasi warga setempat, orang tua Noordin yang biasa dipanggil Mohammad Top meninggal sejak Noordin kecil. Selama beberapa tahun ia dibesarkan ketiga saudara lelakinya. Saat duduk di kelas 5 sekolah dasar, Noordin belajar ke luar negeri.

Kesan warga terhadap Noordin saat kecil adalah anak pintar. "Anak pintarlah dia makanya bisa sekolah ke luar," ujar Attan, kerabat keluarga kandung Noordin. Dilihat dari kondisi rumah aslinya, orang tua Noordin miskin. Terdapat tiga kombinasi yang menyeramkan di diri Noordin: pintar, miskin, dan broken home.

Kuat dugaan, Noordin sekolah ke Sudan dan dipelihara keluarga angkat. Karena itulah warga sekitar Kampung Melayu tak mengenal sosok Noordin sampai ada kabar terlibat terorisme di Indonesia. Berbeda dengan lingkungan orang tua kandung Noordin yang lebih terbuka. Lingkungan keluarga mertua Noordin lebih tertutup dan eksklusif. Attan memang pernah berkata, "Yang kenal Noordin tuh keluarga sungai tiram (mertua), kami tidak tahu."

Termasuk dengan kakak-kakaknya, Noordin dikabarkan tak terlalu berhubungan baik. Keluarga dan warga setempat tidak tahu sepak terjang sang penebar teror setelah belajar keluar negeri. Attan, mengaku tak mengetahui yang diperjuangkan Noordin.

Jasad Noordin kini terbaring di Rumah Sakit Polri Jakarta. Rencananya teroris yang membunuh banyak nyawa ini bakal dimakamkan dekat tempat tinggal istri pertamanya, di kawasan Sungai Tiram, Johor Bahru. Dan Kepala Polri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri memastikan pengambilan jenazah Noordin baru bisa dilakukan usai Hari Raya Idulfitri

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search