BEKASI-JAKARTA
Penggunaan komputer berbeda dengan satu dekade lalu. Sejak tahun lalu, teknologi komputer mengharuskan memiliki kelebihan hemat energi, ramah lingkungan, kecil, faktor bentuk mungil atau mudah dibawa. Konsumsi energi dan ukuran memang menjadi daya tarik sendiri komputer, khususnya kategori desktop.Sejumlah perusahaan pun terus bersaing untuk menghadirkan komputer yang ramah lingkungan, faktor bentuk yang mungil bisa di pindah-pindah, dan rancang desain yang futuristik mampu mencerminkan kemajuan teknologi penggunanya serta sesuai dengan desain interior idaman penggunanya.
Alkisah, Dell, yang memasok berbagai jenis dan ragam teknologi komunikasi informasi, mulai memperkenalkan komputer desktop yang berbeda dengan 10 tahun lalu, yang kaku, warnanya abu-abu, berbentuk kotak empat persegi panjang, dan tidak menarik di dalam ruangan. Dell menghadirkan komputer meja yang disebut sebagai seri Studio Hybrid 140G, dirancang dalam kemasan pilihan warna-warni yang futuristik.
Menggunakan prosesor Intel Core2Duo T8100 dengan kecepatan 2,1 GHz, memori 2 GB, serta kapasitas penyimpanan sebesar 230 GB, menjadikan Hybrid 140G dengan sistem optik menyatu menggunakan mekanisme sliding sebagai komputer desktop utuh. Ketika digunakan dua layar monitor ukuran 24 inci (diagonal 60,96 cm), pengalaman digital dalam format multimedia dan jejaring sosial digital menjadi lengkap.
Daur ulang
Dell Studio Hybrid 140G dirancang mengikuti pendahulunya komputer desktop dengan berbagai kelengkapan, termasuk rongga multimedia untuk SD Card atau CF Card. Bahkan, Studio Hybrid ini juga dilengkapi dengan sistem tata suara stereo dengan keluaran digital sistem S/PDIF kanal 5.1.
Dikemas layar lebar, Dell Studio Hybrid ini mengasyikkan untuk berbagai aktivitas secara bersamaan juga memungkinkan untuk berbagi monitor karena disediakan kabel yang memungkinkan untuk memasang dua monitor, satu untuk keperluan jejaring sosial mengakses Facebook dan lainnya untuk mendengarkan lagu-lagu video musik di YouTube.
Dell Studio Hybrid menggunakan bahan-bahan daur ulang dan komponennya juga hemat energi. Persoalan pada perangkat dengan harga yang terjangkau ini adalah saat melakukan aktivitas multimedia berat secara bersamaan, terasa kalau chipset grafik yang digunakan tidak memadai untuk merespons kegiatan penggunanya.
0 comments:
Post a Comment