BEKASI-JAKARTA
Kesebelasan nasional Brasil menggulung Argentina 3-1 dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2010, Minggu (6/9). Hasil ini membuat Brasil semakin kokoh di puncak klasemen Zona Amerika Selatan dengan nilai 30 poin, dan memastikan diri lolos ke putaran final di Afrika Selatan (Afsel).
Sebelumnya, Ekuador kalah 0-2 dari Kolombia. Hasil itu membuat Brasil sudah pasti masuk empat besar karena hanya tinggal tiga pertandingan. Kolombia dan Ekuador masing-masing di tempat kelima dan keenam dengan nilai 20
Sementara itu, meski keok, Argentina sendiri masih berada dalam garis batas aman. Mereka bertengger di peringkat keempat, posisi minimal penghuni Zona Amerika Latin untuk lolos langsung ke putaran final Piala Dunia. Namun, dengan koleksi 22 poin dan sisa tiga laga lagi, posisi Argentina masih rawan karena bisa dikejar oleh Kolombia atau Ekuador yang berada dua poin di bawah mereka.
Pelatih Argentina, Diego Maradona, mengerti betul kondisi tersebut. Karenanya, sejak awal, ia wanti-wanti kepada anak-anak didiknya untuk berjuang keras meraih kemenangan. Secara khusus, ia juga menitahkan Lionel Messi untuk memimpin "Albiceleste" menghancurkan "Selecao".
Namun, rencana tinggal rencana. Agresivitas Argentina di awal laga ternyata mencerminkan kegelisahan mereka sendiri. Akibatnya, meski tampil dengan kekuatan penuh dan disaksikan pendukung sendiri, mereka tampak begitu tegang dan kikuk.
Berbeda dari itu, Brasil sanggup bermain lebih tenang, mengalir, tetapi tetap taktis dan dahsyat. Setelah selama sepuluh menit pertama mengamati permainan lawan, Brasil mampu dengan cekatan mengambil kendali permainan dan mendikte lawan.
Penguasaan bola Brasil membuat Argentina kalang kabut karena kesulitan merebut permainan. Namun, Brasil tetap menjaga permainan dalam tempo sedang itu. Ketika lawan mulai hanyut dalam irama permainannya, Brasil tiba-tiba menggebrak dan berhasil menyarangkan gol di menit ke-23 melalui Luisao. Memanfaatkan tendangan bebas Blumer Elano, Luisao berhasil menanduk bola masuk ke gawang yang dikawal Mariano Andujar.
Gol itu mengejutkan Argentina. Begitu menguasai bola, mereka berniat membalas. Namun, belum sempat niat mereka terlaksana, Brasil sudah memberi pukulan lebih keras berupa gol kedua yang dicetak oleh Luis Fabiano di menit ke-30. Fabiano menjebol gawang Argentina setelah menyepak bola muntah hasil tendangannya sendiri yang ditepis Andujar.
Dua gol dalam waktu tujuh menit betul-betul menggetarkan Argentina. Meski mengerti harus segera membuat perhitungan, mereka tak bisa segera membangun serangan. Gol Brasil bukan cuma merusak permainan Argentina, tetapi juga mental mereka.
Sementara itu, lawan melambatkan tempo, Brasil dengan tenang dan sabar menunggu dan mengikuti kembali permainan Argentina. Sayang, sebelum ada aksi yang membuat Julio Cesar atau Andujar berkeringat, wasit Oscar Ruiz keburu meniup peluit tanda turun minum. Brasil meninggalkan lapangan dengan keunggulan 2-0.
Memasuki babak kedua, Maradona memasukkan Sergio "Kun" Aguero untuk menggantikan Maxi Rodriguez. Maradona berharap, menantunya itu bisa memecah kebuntuan serangan Argentina sekaligus merebut kendali permainan dari Brasil.
Meski tak langsung memberi dampak, kehadiran Aguero meningkatkan moral Lionel Messi dkk. Argentina pun mulai memeragakan permainan cepat dan umpan-umpan pendek, tanpa kesan buru-buru.
Sambil terus saling mengumpan, barisan tengah dan depan Argentina masuk ke daerah pertahanan Brasil. Brasil nyaris tak menyadari bahaya itu sampai Jesus Alberto Datolo benar-benar berhasil menyarangkan bola ke gawang Julio Cesar.
Gol itu mengejutkan. Namun, Brasil bisa pulih dengan cepat. Tanpa banyak basa-basi, mereka melancarkan serangan langsung ke jantung pertahanan Argentina dan untuk kedua kalinya, Andujar dipaksa memungut bola dari gawangnya oleh Fabiano di menit ke-66.
Seakan tak ingin memberi lawan kesempatan untuk bangkit, pelatih Brasil, Carlos Dunga, langsung menyegarkan pasukan dengan menarik Robinho dan Elano dan memasukkan Ramires dan Dani Alves.
Betul saja, kehadiran Ramires dan Alves langsung meningkatkan tempo permainan Brasil. Setelah membiarkan Diego Milito bermain-main sebentar di depan gawang Cesar, Ramires dan Alves langsung bergerak naik mengacak-acak benteng Argentina. Keduanya terkadang menuntaskan aksi mereka dengan tendangan jarak jauh yang memberi tekanan besar kepada lawan.
Memasuki menit ke-85, Argentina masih berusaha membangun serangan, tetapi tanpa semangat seperti pada sepuluh menit awal pertandingan. Messi masih terus bergerak. Namun, performanya memang sedang di bawah standar. Ia tak memunculkan aksi-aksi yang bisa mengundang decak kagum dan gairah rekan-rekannya untuk bersepak bola.
Brasil sendiri tampak sudah puas dengan tiga gol di kandang lawan. Karenanya, mereka pun menurunkan tensi serangan sambil tetap mempertahankan kewaspadaan. Namun, hingga peluit berbunyi panjang, tak ada kejutan apa-apa dari Argentina. Brasil pulang dengan kepala tegak, membawa kemenangan 3-1.
Susunan pemain:
Argentina: Andujar; Zanetti, Heinze, Dominguez, Otamendi; Maxi Rodriguez (Kun Aguero 45), Mascherano, Datolo, Veron; Messi, Tevez (D Milito 70).
Brasil: Cesar; Maicon, Luisao, Andre Santos, Lucio; Gilberto Silva, Kaka, Elano (Alves 68), Melo; Fabiano (Adriano 76), Robinho (Ramires 68).
Klasemen Sementara Kualifikasi Piala Dunia 2010 Zona Amerika Selatan
01 Brasil 15 8 6 1 28-7 30
02 Paraguay 15 8 3 4 21-13 27
03 Cile 14 8 2 4 23 14 26
04 Argentina 15 6 4 5 20-18 22
05 Kolombia 15 5 5 5 9-11 20
06 Ekuador 15 5 5 5 18-22 20
07 Uruguay 15 4 6 5 23-17 18
08 Venezuela 14 5 2 7 17-24 17
09 Bolivia 15 3 3 9 19-31 12
10 Peru 15 2 4 9 8-29 10
Hasil, Sabtu (5/9):
Kolombia 2-0 Ekuador
Peru 1-0 Uruguay
Paraguay 1-0 Bolivia
Argentina 1-3 Brasil
Cile 2-2 Venezuela
0 comments:
Post a Comment