Custom Search

Pemkot Bekasi Latih Karyawan Korban PHK

BEKASI-JAKARTA. Karyawan sejumlah perusahaan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di wilayah kotamadya Bekasi dilatih keterampilan agar uang pesangon yang diterima bisa digunakan sebagai modal awal usaha bukan habis untuk kebutuhan sehari-hari. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Noviar Hermansyah, Kamis (16/7), mengatakan, pelatihan akan diberikan kepada sekitar 100 karyawan korban PHK. Pelatihan berupa pembuatan boneka, tanaman hias, sablon dan lainnya hingga mereka bisa menciptakan lapangan kerja.

"Kalau dibiarkan dana pesangon akan habis untuk biaya hidup dan sesudah itu mereka menganggur dan menyulitkan program pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan," ujarnya. Ia menyatakan, sudah mempersiapkan tenaga fasilitator untuk melatih pekerja tersebut dan pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan peralatan sebagai stimulus. Persoalan yang dihadapi kota Bekasi saat ini adalah tingginya tingkat pengangguran dan pencari kerja. Disisi lain akibat lesunya perekonomian, beberapa perusahaan malah mengurangi dan bahkan menutup usahanya.

Dari pekerja yang telah diberi bekal keterampilan itu, setidaknya bisa membutuhkan dua atau tiga tenaga kerja baru bila usaha mereka sudah berkembang. "Program pemberian keterampilan sangat bagus dalam mendidik pekerja mandiri dan menciptakan wirausahawan baru," ujarnya. Kepala bidang industri kecil dan menengah Pemkot Bekasi, Asep Yanuar menyatakan, ada lima industri yang bergerak di bidang produksi pakaian jadi (garment/konveksi) serta industri sepatu di kota Bekasi berhenti beroperasi mengakibatkan sebanyak 1.230 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja.

Kelima industri itu adalah PT Karya Utama Garment yang memberhentikan sebanyak 300 pekerjanya, PT Manggul Jaya di bidang pembuatan sepatu dengan 250 pekerja, PT Kori Polimer di bidang industri sepatu (50 orang), PT Sari Bakti Garment (300 pekerja) dan PT Cemara Citra di bidang garment (300 pekerja) dan PT Piji Garment (30 pekerja). Asep menyatakan, penghentian operasi merupakan langkah terakhir yang diambil manajemen perusahaan setelah sebelumnya langkah-langkah penyelamatan dan efisiensi dilakukan.

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search