"Sangat tidak berpengaruh," ujar pengamat politik muda dari Universitas Paramadina, Bima Arya, saat berbincang Sabtu (30/5/2009).
Bagi Bima, setiap nomor memiliki artinya masing-masing. Nomor tersebut, tambah Bima, juga bisa saja diartikan berbeda-beda.
Sebagai contoh, Mega-Prabowo yang mendapat nomor urut 1 bisa saja diartikan kemenangan. Pasangan SBY-Boediono dengan nomor 2, membentuk lambang victory. Sementara pasangan JK-Wiranto dengan nomor 3, disebut oleh tim suksesnya sebagai presiden masa depan.
Direktur Eksekutif Charta Politica ini tidak percaya dengan pengaruh sebuah nomor. Nomor yang dianggap cantik justru terkadang tidak membawa keberuntungan.
"Lihat saja Hanura (nomor 1) dalam pileg, PAN (nomor 9), kalau berpengaruh harusnya mereka juara dong," tutupnya.
0 comments:
Post a Comment