Custom Search

Lebih dari 300 Ribu Warga Padang Kekurangan Air Bersih

BEKASI-JAKARTA

Hingga hari ini lebih dari 300 ribu warga Padang kekurangan air bersih. Pasalnya, instalasi pengolahan air minum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang dan jaringan pipa air ke rumah-rumah warga rusak terkena gempa.

Saat ini, instalasi pengelolaan air minum di Gunung Pangilun yang menghasilkan air 500 liter per detik untuk melayani air bersih lebih 300 ribu warga Padang tengah diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum.

“Akibat kerusakannya memang fatal, karena instalasi di Gunung Pangilun itu adalah jantungnya PDAM Kota Padang, jadi sebagian warga tidak mendapat air bersih, namun kini perbaikannya sudah mencapai 80 persen,” kata Direktur Utama PDAM Azhar Latif, Selasa (6/10).

Untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah pejabat pemerintah, rumah sakit dan pemukiman warga, PDAM sudah memasang penampungan air di 38 titik yang terus diisi air dan dibawa tanki air.

Selain itu, ada bantuan empat unit intalasi pengolahan air mini bantuan PT.Cipta Karya yang bisa mengolah air 2,5 liter per detik.

“Selain itu, besok rencananya ada bantuan lagi dari organisasi luar negeri, AusAid di bawah UNICEF. Mereka membawa instalasi pengolahan air minum untuk mengolah air laut dmenjadi air siap minum, ini bisa membantu 3 ribu warga di pantai Padang dan Ulak Karang,” kata Azhar Latif.

Ia mengatakan, perbaikan jaringan pipa air ke rumah warga diperkirakan selesai dalam dua bulan ke depan. Untuk sementara, distribusi air ke tempat-tempat penting seperti rumah sakit dan beberapa titik pemukiman didistribusikan dengan mobil tanki air.

Penampungan air PDAM yang salah satunya di kantor PDAM di Jalan Agus Salim, Padang diserbu warga yang mengambil air dengan ember, jeriken dan galon.

“Bisanya saya dan warga lain minta air dengan satu-satunya tetangga yang punya sumur. Tapi kini sumurnya mulai kering dan sejak kemarin di sini bisa mengambil air. Jadi saya kemari mengambil air minum, daripada beli air galon. Harga air galon naik empat kali lipat, dari yang biasanya Rp 5 ribu kini Rp 20 ribu,” kata Ririn, mahasiswa STIE Padang.(TEMPO)

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search