BEKASI-JAKARTA
Warga korban bencana gempa bumi di Sumatera Barat kemungkinan akan mendapatkan bantuan lauk pauk sebesar Rp 3000 sampai Rp 5000 per orang. "Rencananya, uang itu akan diberikan selama masa tanggap darurat sebulan," kata Wakil Gubernur Marlis Rahman di Kantor Satuan Koordinasi dan Pelaksana Penanggulangan Bencana Sumatera Barat di Padang, Selasa (6/10).Menurut Marlis, usulan itu dibahas dalam pertemuan antara Pemerintah Daerah Sumatera Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana pusat di Padang, Senin (5/10) kemarin. Berdasarkan taksiran pemerintah, rencana itu akan membutuhkan dana sekitar Rp 66 miliar. Jumlah ini berdasarkan asumi ada sekitar 500 keluarga yang masing-masing terdiri dari lima kepala yang menjadi korban gempa.
Marlis mengatakan, rencana ini memang belum mendapat persetujuan resmi. Menurut dia, soal ini juga sudah disampaikan kepada Presiden oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif. "Presiden mengangguk-angguk atas usulan itu. Kalau Presiden tak setuju, tentu presiden akan mengatakan tak ada ada anggarannya di APBN," kata dia. "Dia berharap korban gempa setidaknya mendapat uang lauk Rp 3000," katanya.
Ia juga mengklarifikasi soal adanya keluhan tentang penyaluran bantuan yang belum merata. Menurut dia, penyaluran bantuan dari provinsi ke kabupaten lancar-lancar saja. begitu juga penyaluran dari kabupaten ke kecamatan. "Dari kecamatan ke lokasi, itu baru masalah," kata dia soal adanya sejumlah warga yang mengaku belum mendapatkan bantuan.
Menurut dia, tak sampainya bantuan ke tangan warga itu juga akibat kendala lokasi. "Ada daerah yang sulit dijangkau," kata dia. Mengatasi soal ini, tambah Marlis, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif memerintahkan agar menggunakan helikopter untuk menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau tersebut.(TEMPO Interaktif)
0 comments:
Post a Comment