BEKASI-JAKARTA
Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menyiapkan dana Rp 32 miliar untuk membangun ruang kelas darurat pada sekolah-sekolah yang roboh bangunannya karena gempa 7,6 Skala Richter, Rabu (30/9).Dana tersebut akan diserahkan Kamis (8/10) kepada 11 Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kota yang gedung-gedung sekolahnya rusak atau roboh karena gempa, kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi di Padang, Rabu (7/10). Ia menyebutkan, dana tersebut bersumber dari APBD Sumbar 2009 pada pos belanja tidak diduga.
Secara teknis, dana itu digunakan untuk membangun ruang belajar darurat dengan biaya Rp 8 juta per unit. Dana itu untuk pembelian bahan baku kayu, triplek, dan bahan bangunan lainnya serta upah tukang.
Pengerjaan ruang darurat itu boleh juga dilakukan secara swakelola atau gotong royong oleh masyarakat di sekitar sekolah, tambahnya.
Pemprov Sumbar menargetkan dalam satu minggu ruang kelas darurat itu telah dapat didirikan pada sekolah-sekolah yang roboh, sehingga proses belajar mengajar yang terhenti dapat kembali dimulai.
Pembangunan ruang belajar darurat dan pengalokasian dananya itu hasil rapat koordinasi Pemprov Sumbar dengan Menteri Pendidikan, Bambang Sudibiyo dan pejabat sumbar, kabupaten/kta terkait.
Pemprov Sumbar juga telah menyiapkan desain bentuk ruang kelas darurat yang dapat didirikan sebagai acuan dalam pembangunannya. Desain itu adalah bangunan ruang kelas darurat yang minimal dapat dipakai selama dua tahun.
Para siswa akan belajar di kelas-kelas darurat hingga bangunan permanen pengganti sekolah yang roboh selesai dilaksanakan, tambah Gamawan.(kompas.com)
0 comments:
Post a Comment