Custom Search

Christine Hakim Bangga Batik Jadi Warisan Dunia

BEKASI-JAKARTA

Perasaan membuncah tersembul di wajah ayu nan tenang aktris senior Christine Hakim, 52 tahun.

"Akhirnya batik Indonesia mendapat pengakuan dari badan internasional UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Artinya, perjuangan, kesabaran, dan penantian kita tidak sia-sia. Ini kesempatan emas dan pengakuan internasional yang patut disyukuri," tuturnya kemarin.

http://image.tempointeraktif.com/?id=18939

Rasa sukacita dan syukurnya kian lengkap menanggapi seruan mengenakan batik secara nasional pada hari ini.

Batik, bagi pemain utama dalam film Tjoet Nja Dhien ini, bukan hal baru. Dalam kiprahnya di dunia film, Christine, yang sering ditunjuk menjadi juri di beberapa ajang film internasional, selalu berbatik ria dalam setiap momen yang diikutinya.

"Ciri khas yang mudah untuk menandai kehadiran saya, ya, dengan batik."

Christine menuturkan, kala bertugas sebagai anggota Dewan Juri Festival Film Internasional Cannes ke-55 di Prancis, Mei 2002, ia bersama sederet orang terkenal, seperti Sharon Stone, Michele Yeoh--aktris asal Malaysia yang bermain dalam film James Bond: Tomorrow Never Dies--dan sutradara David Lynch.

"Saya membawa sekoper batik yang saya beli dari berbagai kota batik, seperti Solo, Yogyakarta, Cirebon, dan Garut. Di sana saya membagikan batik, yang mereka terima dengan perasaan riang dan memuji bahwa batik memang (merupakan) heritage Indonesia," ucapnya.

Selain itu, Christine didapuk menjadi ikon kartu kredit platinum pada sebuah bank nasional, yang lagi-lagi lekat dengan batik. Di kesempatan lain, saat Christine menjadi duta UNICEF, batik merupakan busana yang selalu membalut tubuhnya. "Saya pencinta batik. Saya sesuaikan tergantung acara. Bisa bergaya modern, klasik, kontemporer. Pokoknya fleksibel," tuturnya bersemangat.

Batik pun mencantol erat dalam mengemban tugas sebagai duta untuk memasarkan pariwisata Indonesia. Tak henti-hentinya Christine menyatakan rasa bahagianya melihat masyarakat Indonesia kini gemar berbatik. "Mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua sekarang suka batik. Artinya batik sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan warisan budaya dunia," ujarnya. Puji syukur, Mbak! (TEMPO Interaktif,)

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search