Custom Search

Anak-Anak Korban Gempa Masih Trauma

BEKASI-JAKARTA

Anak-anak korban gempa di Kota Padang, Provinsi Sumbar dan sekitarnya masih mengalami trauma, ditandai dengan perilaku mereka yang cenderung pendiam, takut masuk rumah dan sering kaget ketika mendengar bunyi angin kecang atau suara-suara keras.

Ustad Encep Zarkasih dari Tim Ukhuwah Pemuda untuk Sumbar di Padang, Selasa, mengatakan kondisi anak-anak tersebut perlu segera dipulihkan agar mereka bisa kembali mengikuti pendidikan di sekolah.

"Pemulihan trauma itu perlu dilakukan segera agar anak-anak tidak merasakan tekanan dalam waktu lama. Jika dibiarkan berlarut anak-anak mendapat kesulitan dalam waktu dekat untuk kembali normal," katanya.

Ustad Encep menemukan kondisi demikian atas kegiatan bantuan pemulihan kondisi psikis anak di Padang yang dilakukannya sejak Ahad (4/10).

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan suka rela tanpa balas jasa itu, guna membantu pemulihan kondisi trauma anak pasca gempa mengguncang kota itu.

Salah satu cara yang efektif untuk memulihkan mereka, kata Ustad Encep, adalah dimulai dengan menyampaikan cerita-cerita yang menarik sambil bermain.

"Permainan yang menarik diberikan seperti pola out bound sehingga mereka bisa bergembira. Dengan kondisi demikian mereka secara bertahap bisa melupakan kejadian bencana yang dialaminya," katanya.

Setelah melalui pendekatan dari hati ke hati, katanya lagi, anak mulai diajak mengaji. Berdasarkan pengalaman di Garut, anak-anak dikumpulkan dalam arena lapangan, dan disana aktivitas bermain, bernyanyi dilakukan bersama.

Ustad Encep mengatakan, selain anak-anak orang tua juga diberikan siraman rohani agar mereka bisa dengan tabah menghadapi semua cobaan tersebut dengan baik.

"Penderitaan warga yang hidup kini menjadi dua kali lipat, selain rumah mereka rusak, kondisi hidup sulit dimana air bersih sulit diperoleh, arus listrik padam, apalagi bagi yang kehilangan anggota keluarganya yang meninggal tertimpa reruntuhan," katanya.

Ustad Encep mengungkapkan mendapat kendala ketika korban didekati, namun demikian dengan pendekatan serta memberikan ceramah agama, selanjutnya masyarakat baru mulai mau bertanya dan menyampaikan keluhannya.(ANTARA News)

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search