BEKASI-JAKARTA
Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho mengaku tidak merasa dikhianati oleh penyerang Barcelona, Zlatan Ibrahimovic. Ia malah berniat memeluk mantan anak didiknya itu saat kedua tim bertemu di penyisihan grup Liga Champions, Rabu (16/9).
Musim lalu, Ibra menjadi bagian penting Inter meraih scudetto. Ibra sendiri mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak Serie-A (capocannoniere) dengan torehan 25 gol.
Namun, segala pencapaian itu tidak memuaskan Ibra. Pasalnya, selama di Inter, ia gagal mengecap gelar Liga Champions. Ia kemudian hengkang ke Barcelona setelah Inter bersedia menukarnya dengan Samuel Eto'o.
Mourinho menjadi salah satu orang yang kecewa melihat Ibra pergi. Ia mengerti kegundahan Ibra mengenai mimpi trofi Liga Champions. Ia pun sudah mengusahakan perbaikan skuad supaya Ibra bisa bertahan di Giuseppe Meazza dan meraih mimpi itu bersama-sama. Toh, Ibra tetap pergi.
Kepergian Ibra tak membuat Mourinho patah semangat menuntaskan ambisi merajai Eropa. Dengan dukungan finansial dari Presiden Inter, Massimo Morati, ia mendatangkan bintang-bintang top untuk membuat Inter kompetitif di level Eropa.
Kebetulan, undian Liga Champions mempertemukan Inter dan Barcelona di Grup F. Mourinho menyatakan tidak akan mengungkit masa lalu. Sebaliknya, ia akan memberi sambutan hangat kepada Ibra. Bagaimanapun juga, menurutnya, Ibra turut andil memberikan gelar scudetto kepada "La Beneamata".
"Saya akan menyambutnya dengan pelukan hangat. Saya akan memeluknya sebelum kick-off. Namun, untuk 90 menit setelahnya, saya bahkan tak ingin mengingat namanya," ungkap Mourinho.
"Kami akan menjadi lawan. Namun, saya tak merasa dikhianati. Terima kasih kepada Ibra karena kami menjadi juara Italia," tambahnya.
0 comments:
Post a Comment