Custom Search

Konsumsi Bensin Tak Sesuai Data yang Dicantumkan

BEKASI-JAKARTA. PADA setiap mobil keluaran baru, selalu disertakan data yang rinci mengenai isi perut mobil tersebut. Mulai dari kapasitas mesin, konfigurasi silinder, jenis mesin, tenaga maksimum, torsi maksimum, kecepatan maksimum, waktu yang diperlukan untuk akselerasi dari 0-100 kilometer per jam, kapasitas tangki, sampai jumlah bahan bakar (bensin atau solar) yang dikonsumsi untuk menempuh jarak tertentu. Baik pada penggunaan di dalam kota maupun untuk luar kota.

Biasanya data konsumsi bahan bakar ditulis 1 liter/8,1 kilometer, atau bisa juga 12,2 liter/100 kilometer. Data itu bisa dibaca, dengan bahan bakar satu liter bisa dicapai jarak 8,1 kilometer, atau bisa juga untuk menempuh jarak 8,1 kilometer diperlukan bahan bakar minyak satu liter. Malahan pada beberapa mobil tertentu, data konsumsi bahan bakar juga dirinci untuk penggunaan dalam kota dan luar kota.

Penggunaan di dalam kota biasanya lebih banyak mengonsumsi bensin, ketimbang penggunaan untuk ke luar kota. Menjalankan mobil dengan kecepatan yang konstan akan sangat menghemat penggunaan bensin. Dan, itu hanya akan terjadi ketika melakukan perjalanan di luar kota, khususnya saat memacu mobil di jalan tol.

Dalam penggunaan di dalam kota, mobil sering kali harus berhenti, baik itu karena pengaturan lampu lalu lintas (traffic light), ada mobil yang memotong jalan, orang menyeberang jalan, maupun karena kemacetan lalu lintas. Cara pengemudian berhenti-jalan (stop-go driving) menghabiskan bahan bakar lebih cepat daripada menjalankan mobil dalam kecepatan yang konstan (steady speed).

Perjalanan keluar kota, secara umum, dianggap lebih lancar karena itu dianggap mobil lebih bisa dijalankan dengan kecepatan yang konstan. Dengan demikian, jika kondisi lalu lintas di luar kota sama sesaknya dengan kondisi lalu lintas di dalam kota, maka tentunya konsumsi bahan bakar mobil di dalam dan luar kota sama borosnya.

***

PENCANTUMAN data yang rinci mengenai isi perut mobil itu dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lengkap kepada calon pembeli, agar mereka mudah melakukan pilihan saat ingin membeli mobil baru. Mengingat di pasar saat ini berbagai merek mobil berikut variannya bertaburan, sehingga sulit bagi orang untuk melakukan pemilihan saat akan membeli mobil.

Dengan data yang rinci tentang isi perut mobil yang dijual, calon pembeli bisa mengadakan penilaian secara cermat tentang mobil yang ingin dibelinya. Dengan demikian, orang tidak membeli kucing di dalam karung. Namun, khusus dalam hal pencantuman konsumsi bahan bakar, hal itu juga menimbulkan persoalan. Karena, banyak pembeli yang menelepon salesman yang dulu menawarkan mobil kepada mereka, dan mengeluh karena ternyata konsumsi bahan bakar mobil yang dibelinya tidak seperti yang disebutkan dalam brosur. Mereka mengeluh karena mobilnya terasa boros bahan bakar. Dan, keluhan itu menjadi serius karena bahan bakar yang semakin meningkat harganya.

Pertanyaan yang langsung muncul adalah mengapa hal itu bisa terjadi? Jawabannya adalah karena tes tentang konsumsi bahan bakar yang dilakukan di pabrik, atau arena khusus yang digunakan untuk itu, kondisinya sangat baik. Dalam pengemudian mobil sehari-hari, kondisinya tidaklah sebaik itu, dengan demikian bisa saja hasil berbeda. Selain itu, saat mobil dites di pabrik, mobil hanya dinaiki oleh pengetes saja sehingga tentunya ukuran yang digunakan juga berbeda.

Pada prinsipnya, konsumsi bahan bakar mobil ditentukan oleh beberapa hal, yakni jumlah penumpang, berat barang yang dibawa dibagasi, cara mengemudikan mobil, kecepatan yang digunakan, kondisi jalan (datar, rusak berat, menanjak, atau menurun), dan hambatan angin. Sebab itu, data konsumsi bahan bakar yang disertakan pada mobil baru itu, janganlah diterima sebagai sesuatu hal yang mutlak. Karena pasti ada penyimpangan, meskipun tidak besar. Data itu sangat berguna bagi calon pembeli untuk mengadakan perbandingan dengan mobil-mobil merek lain yang sekelas.

Setiap salesman yang baik harus menginformasikan tentang kemungkinan itu kepada calon pembeli potensial, agar mereka tidak merasa dibohongi oleh data rinci tentang isi perut mobil yang dibelinya. Dengan demikian, di saat mereka akan membeli mobil baru lagi mereka akan kembali ke tempat yang sama.

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search