BEKASI-JAKARTA
Sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan mengguyur Padang dan beberapa wilayah Sumatera Barat. Korban pengungsi pun harus mengandalkan tenda buatan sendiri dari hujan.Pantauan VIVAnews, Senin 5 Oktober 2009, para korban berlindung dari hujan di bawah tenda yang mereka buat sendiri di sepanjang jalan di Kota Padang.
Tenda itu didirikan warga di depan rumah mereka masing-masing. Tenda besar yang biasanya menjadi ciri keberadaan pengungsi pun jarang terlihat di Padang.
Bahkan di Kabupaten Padang Pariaman, sejumlah warga sampai berlindung di puing rumah mereka tanpa tenda.
Informasi yang dikumpulkan, minimnya tenda besar sebagai pusat pengungsi memang sengaja. Padahal, hal itu melanggar standar operasional prosedur (SOP) penanganan bencana. "Alasan Satkorlak, budaya Minang kalau mengungsi itu selalu ke tempat saudara," kata salah satu pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.
Oleh karena itu, warga kemudian dihimbau mendirikan tenda di depan rumah masing-masing saja. "Hal ini menyulitkan pendataan dan penyaluran bantuan."
Dalam diskusi dengan TVone, Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, Rustam Pakaya mengakui budaya Minang di Padang yang lebih suka mengungsi ke tempat kerabat.-VIVAnews.
0 comments:
Post a Comment