Custom Search

Usai Menangkan SBY-Boediono, Fox Indonesia Berdiri di Belakang Ical

BEKASI-JAKARTA

Berbagai upaya dilakukan kandidat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) untuk memenangkan kursi Beringin 1. Salah satunya adalah dengan mengundang Fox Indonesia yang telah berpengalaman memenangkan SBY-Boediono dalam Pilpers, untuk memperkuat barisan tim pendukungnya.

http://www.detiknews.com/images/content/2009/10/05/10/ical-luar.jpg

"Kita membantu Pak Ical untuk memenangkannya merebut kursi Ketua Umum Golkar, sudah sejak 2 bulan lalu," kata CEO Fox Indonesia, Choel Mallarangeng, di lokasi Munas, Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Senin (5/10/2009).

Menurut Choel, ada perbedaan strategi antara memenangkan SBY-Boediono di Pilpres dengan Ical di Munas. Pilpres dilakukan secara langsung di mana rakyat secara langsung menentukan pilihannya kepada calon yang mereka kehendaki. Sedangkan pemilihan Ketum Golkar dilakukan oleh perwakilan DPD-DPD serta DPP dan ormas yang masing-masing memiliki hak suara.

"Untuk keluar sebagai pemenang, tentu disadari ini pemilihan tertutup, bukan
terbuka. Kalau terbuka seperti Pilkada, Pileg, dan Pilpres yang langsung dipilih rakyat, berbeda. Kalau ini yang punya hak suara DPD I, DPD II, dan DPP. Teknisnya tentu beda karena jumlahya terbatas, hanya 530-an suara yang perlu diberi sosialisasi," kata Choel.

Secara garis besar, strategi yang dipakai Fox adalah merebut mindshare dan
heartshare. Dari segi mindshare, mereka harus menjajaki apa keinginan (wants) dan kebutuhan (needs) dari masing-masing pemilik hak suara.

"Kita harus tahu apa yang menjadi aspirasi, cita-cita, keinginan, harapan,
kritik, dan hambatan dari semua kader-kader Golkar yang punya hak suara. Setelah itu kita berikan jawaban atas hal-hal tersebut," papar adik kandung Andi Mallarangeng dan Rizal Mallarangeng ini.

Jika itu sudah dilakukan, lanjutnya, langkah berikutnya adalah dengan merebut heartshare. Langkah ini dilakukan dengan cara menyentuh hati para pemilik hak suara.

"Ini dilakukan dengan menyapa, bertemu, dialog langsung, dan komunikasi interpersonal lainnya. Seperti mendekati pacar itu lah, nggak ada bedanya," ucap Choel memberi perumpamaan.

Dengan cara ini, Choel mengungkapkan Ical telah berhasil mengantongi dukungan 356 DPD I dan II. Namun demikian dia menyadari dukungan bersifat dinamis dan setiap saat bisa berubah. Karena itulah tim harus selalu bersiaga dan mempertahankan dukungan yang telah diperoleh.

"Namanya pemilihan tertutup itulah bedanya, bisa berubah cepat dari waktu ke
waktu. Makanya tim harus betul-betul menjaga pendukung-pendukung yang sudah ada. Kalau ada yang lepas 5 atau 10, ya kita rebut dari tempat lain 5 atau 10 sehingga jumlahnya bisa konstan," terang Choel.-DETIKnews.

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search