Custom Search

Rekor Selecao Terhenti

BEKASI-JAKARTA

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/images/stories/news/20091013sport.jpg

Estadio Hernando Siles La Paz di ketinggian ekstrem kembali membuat tim besar membeku.Setelah Argentina sempat dihajar 1-6, kemarin giliran Brasil dipecundangi Bolivia 1-2.

Aksi Edgar Olivares pada menit ke- 10 dan tembakan bebas Marcelo Moreno (31) yang hanya mampu diperkecil Nilmar Honorato da Silva (70) otomatis membuat rekor 19 laga Selecao––julukan Brasil–––tanpa kalah terhenti. Hasil negatif ini juga membuat Brasil tidak pernah sanggup mengalahkan Bolivia di La Paz sejak skor 3-1 tercipta pada final Copa America 1997. Dari total sembilan laga di ibu kota Bolivia itu, Brasil pun hanya mampu menghasilkan tiga kemenangan.

Ketidakmampuan tim Samba ––julukan lain Brasil––mengatasi La Verde––julukan Bolivia––di ketinggian 3.600 meter juga menjadi sinyal nyata bagi Carlos Dunga untuk lebih serius melakukan pembenahan skema alternatif tanpa kehadiran poros Lucio-Felipe Melo- Kaka-Luis Fabiano.Pasalnya, duet Adriano-Nilmar di sektor depan yang didukung kuartet Daniel Alves-Ramires-Josue-Diego Souza atau Alex Meschini tidak mampu menggantikan peran Felipe Melo- Kaka-Fabiano yang kemarin sengaja tidak ditampilkan.

’’Semua tahu main di La Paz tidak pernah mudah bagi tim mana pun, tak terkecuali Brasil. Butuh adaptasi serta tenaga ekstra untuk tampil konsisten selama 90 menit,” ujar Dunga kepada AFP. ’’Hasil ini juga tidak menggambarkan kekuatan Brasil yang sebenarnya karena kami tidak tampil dengan pemain utama,”kata pemilik nama lengkap Carlos Caetano Bledorn Verri itu. Walau gagal mengalahkan Bolivia, Dunga masih memiliki banyak waktu mengembangkan skema alternatif sebelum Piala Dunia 2010 berlangsung.Salah satunya saat kedatangan Venezuela di Campo Grande, Rabu (14/10).

Dengan catatan impresif yang selama ini ditorehkan Brasil saat bertemu LaVinotinto, julukan Venezuela, Dunga memiliki banyak kesempatan untuk meramu berbagai strategi baru menggunakan para pemain debutan yang secara pengalaman masih minim laga internasional. Janji para punggawa Venezuela yang akan habis-habisan agar jatah playoff kontra wakil CONCACAF terwujud justru akan menjadi berkah Dunga untuk meminta para pemain serius.Pasalnya, laga kontra Venezuela juga dapat dijadikan Dunga sebagai ajang seleksi pemain yang akan dibawa ke Benua Hitam.

Apalagi,Brasil di era Dunga memiliki banyak talenta berbakat yang tersebar di berbagai klub lokal atau mancanegara dari segala penjuru Eropa, Asia, ataupun Amerika Utara. ’’Tampil di Piala Dunia adalah impian semua pesepak bola Brasil. Saya siap berkompetisi dengan pemain lain untuk mendapat tempat di Afrika Selatan.Saya tidak takut walau berstatus sebagai pendatang baru,” ujar penyerang Atletico Mineiro Diego Tardelli,seperti dikutip Reuters. ’’Semuanya memang tergantung pelatih,tapi saya sangat pede,” kata pemilik 3 caps tersebut.

Setelah bertemu Venezuela pada laga pamungkas kualifikasi Zona Amerika Selatan,Brasil telah mengagendakan satu laga uji coba di Timur Tengah menghadapi Inggris. Jika tidak ada perubahan rencana ataupun gangguan lain, pada 14 November 2009,Brasil akan tampil di Doha Qatar dalam sebuah laga ekshibisi.Walau hanya bertajuk persahabatan, kesempatan melawan salah satu tim kuat Eropa akan dimanfaatkan secara maksimal untukkembalimelakukaneksperimen.•KORAN SINDO

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search