BEKASI-JAKARTA
Akibat gempa 7,6 scala richter yang terjadi di Sumatera Barat menyebabkan longsor di sejumlah kawasan di Bukit Barisan Gunung Tigo. Longsor itu menghantam sejumlah rumah di berbagai titik yang berlokasi di sekitar Gunung Tigo diantaranya di Kecamatan Patamuan dan Kecamatan Lima Koto Timur di Kabupaten Padangpariaman, serta Kecamatan Malalak di Kabupaten Agam dan menewaskan lebih 100 orang.Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatra Barat Ade Edward mengatakan, tim dari Departemen Energi Sumber Daya dan Mineral masih berada di lokasi untuk memetakan lokasi longsor di kawasan bukit barisan Gunung Tigo.
“Informasi awal lebih seribu titik lokasi longsor di kawasan itu akibat gempa 7,6 SR dan ratusan longsor menimbulkan korban manusia, informasi lengkap kami masih menunggu hasil tim ini setelah sampai di Padang,” kata Ade Edward, Rabu (7/10). Lonngsor menyebabkan sejumlah akses jalan terputus.
Enam dari 10 helikopter yang stand by di Sumatra Barat menurut Ade Edward sudah dikerahkan ke Gunung Tigo dan sekitarnya untuk membantu korban yang terisolir akibat putusnya akses jalan di sejumlah kampung di sana. Makanan dan bantuan lainnya, akan disalurkan dengan helikopter.
“Ada beberapa titik yang tidak bisa diakses karena jalan putus, kemarin sudah ada empat unit traktor sampai ke sana di Kecamatan Patamuan dan sudah mulai bekerja mengevakusi korban tertimbun,” katanya.
Dari data Satlak Penaggulangan Bencana Padang Pariamanan korban tewas terbanyak di Kecamatan Patamuan 60 orang yang semuanya akibat longsor, dan Kecamatan Limo Koto Timur 54 orang yang sebagian besar akibat longsor. Sedangkan di Malalak korban tewas akibat longsor 32 orang.(TEMPO Interaktif)
0 comments:
Post a Comment