Custom Search

Komisi Eropa Bantu Korban Gempa Sumbar yang Selamat

BEKASI-JAKARTA

Komisi Eropa akan memfokuskan bantuan untuk korban gempa Sumatra Barat berupa rumah, peralatan rumah tangga dan ketersediaan air bersih.

"Untuk mendanai program ini, Komisi Eropa sudah menyediakan dana 4,5 juta dolar AS yang pengelolaannya diserahkan kepada enam organisasi internasional," kata staf Departemen Bantuan Kemanusiaan dari Komisi Eropa Malini Morzaria, di Jakarta, Kamis.

Menurut Malini, korban gempa di Sumbar sangat membutuhkan tempat bernaung yang layak terutama di musim hujan saat ini.

Selain rumah, kata Malini, Komisi Eropa juga akan menyediakan air minum bersih, layanan kesehatan, dan alat-alat rumah tangga.

"Banyak masyarakat Sumbar yang saat gempa terjadi meninggalkan begitu saja rumahnya yang rusak tanpa membawa pakaian ganti, makanan atau bahkan alat untuk memasak," kata dia.

Selain dana 4,5 juta dolar AS yang dikucurkan Komisi Eropa untuk penanganan di masa tanggap darurat selama tiga bulan setelah gempa, negara-negara anggota Uni Eropa juga memberikan bantuan dana senilai 12 juta dolar AS.

Enam organisasi mitra Komisi Eropa untuk bantuan korban gempa Sumbar adalah OXFAM, Mercy Corps, Dutch en French Red Cross Movement, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Map Action.

Menurut Malini, saat ini organisasi mitra sudah berada di beberapa lokasi bencana di Sumbar yakni di Kota Padang, kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, kabupaten Mentawai, kabupaten Agam dan kabupaten Pesisir Selatan.

Dia menambahkan, relawan umumnya mengalami kendala menjangkau lokasi korban gempa yang terletak di luar kota Padang karena akses jalan menuju ke area tersebut tertutup akibat tanah longsor.

Sementara itu, untuk dana bantuan proses rehabilitasi Sumbar, Kuasa Usaha dan Delegasi Komisi Eropa untuk Indonesia Peter Maher menyatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari pemerintah Indonesia.

"Kami masih menunggu laporan pemerintah Indonesia tentang bantuan apa saja yang dibutuhkan dalam proses rehabilitasi," kata Peter.(ANTARA)

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search