BEKASI-JAKARTA
Film "Toy Story" dan "Toy Story 2", produksi 1995 dan 1999, sejak pekan ini diputar ulang di bioskop Amerika Serikat dan Kanada dalam versi baru: tiga dimensi (3D).Proses pengubahan dari versi dua dimensi menjadi tiga dimensi itu bisa dijalankan karena Pixar Animation Studios, pembuatnya, masih menyimpan file-file program komputer saat "Toy Story" dan "Toy Story 2" dibuat.
Film 3D dibuat dengan cara, saat pengambilan gambar dibuat dengan dua kamera sekaligus yang dipasang sedikit bersebelahan. Gambar dari dua kamera itu kemudian disatukan.
Kalau sudah jadi satu film, tentu saja sulit diubah menjadi tiga dimensi. Tapi "Toy Story" dan "Toy Story 2" berbeda.
"Saya selalu berpikir dalam tiga dimensi sejak saya mulai bekerja dengan animasi komputer di awal 1980-an," kata John Lasseter, sutradara "Toy Story" dan "Toy Story 2" yang sekarang menjadi pemimpin kreatif di Pixar dan Disney Animation Studios. "Dalam komputer, kami benar-benar membuat lingkungan tiga dimensi."
Pola tiga dimensi ini baru kemudian diproses menjadi dua dimensi. Pola kerja ini mengikuti film animasi komputer pertama, "Works" dari akhir 1970-an.
"Works" itu baru selesai beberapa menit, dari target 90 menit cerita, sebelum akhirnya dihentikan proses pembuatannya.
Semula pembuat "Works", New York Institute of Technology, membuat langsung dua dimensi tapi kemudian dibuat dalam tiga dimensi karena ini akan jauh lebih alami hasilnya.
"Works" sendiri tidak selesai karena teknologi saat itu, akhir 1970-an, belum sanggup menangani animasi sebesar itu. Sedang sejumlah ahli animasi komputer yang membuat "Works" akhirnya pindah ke Pixar yang saat itu dimiliki George Lucas, sutradara yang kaya raya lewat karyanya "Star Wars".
Pendiri Apple Komputer, Steve Jobs, belakangan mengambil alih Pixar dari tangan Lucas. Di tangan Jobs, Pixar membuat proyek film panjang pertama yakni "Toy Story". Sebagai penerus kerja New York Institute of Technology, pendekatan Pixar sama saat membuat "Toy Story".
Film dibuat polanya dalam tiga dimensi sebelum disatukan menjadi dua dimensi. Saat Disney--yang memiliki Pixar--berniat mengubah menjadi tiga dimensi, maka yang dilakukan adalah mencari file-file yang berisi kode-kode tiga dimensi lama "Toy Story".
"Kami menyimpan semua adegan "Toy Story" dan "Toy Story 2"," kata Lasseter. "Jika kami berhasil memasukkan adegan ini dalam sistem kami, kami bisa kembali ke titik itu."
Butuh empat bulan untuk bisa membuat file komputer lama itu dibisa dibaca dengan komputer baru.
Dengan file komputer itu, para animator di Pixar menambah satu sudut pandang kamera lagi di samping yang lama. Dua gambar itu kemudian disatukan--dalam dunia grafis komputer disebut render--menjadi satu film tiga dimensi. Proses ini membutuhkan enam bulan untuk setiap film.
Program komputer yang dipakai membuat "Toy Story" berbeda dengan yang dipakai sekarang. "Kami memiliki orang-orang yang sangat cerdas di Pixar untuk melihat dan membuat program sehingga file komputer itu bisa dirender dengan komputer sekarang," katanya.(TEMPO Interaktif)
1 comments:
bakal keren nih film... .. untung aku belum terlalu tua buat nntn nih film...
kapan2 maen di blog gw yah...
Lowongan Kerja di update tiap hari .......KLIK DISINI
Post a Comment