BEKASI-JAKARTA
Detasemen Khusus 88 hari ini, Jumat 9 Oktober 2009, kembali melakukan penggerebekan para tersangka teroris. Menurut informasi yang diperoleh, penggerebekan dilakukan di dua lokasi."TKP pertama di bawah jembatan fly over Ciputat," kata sumber, dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews, Jumat siang.
"Kedua di belakang Mega Mal Ciputat. Saat ini masih berlanjut," kata sumber tersebut.
Sebelumnya beredar kabar bahwa polisi menembak Syaifudin Zuhri alias Saefudin Jaelani di kawasan dekat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta.
Selain Ustad SJ, di lokasi juga dikabarkan ada M Syahrir, keduanya adalah buron teroris kelompok Noordin M Top. Belum ada keterangan resmi dari Polri terkait penggerebekan ini.
Namun, sumber VIVAnews di Detasemen Khusu 88, membenarkan hal tersebut. "Ya," kata dia.
Dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton 17 Juli 2009 lalu, SJ, seperti halnya iparnya, Ibrohim, punya peran penting.
Dia adalah pimpinan lapangan sekaligus perekrut pelaku bom, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan Maulana.
SJ juga berperan merekam seluruh persiapan dan kejadian teror bom di dua hotel nahas tersebut. Di sela-sela proses rekaman pernyatan Dani dan Nana, SJ menyerukan kalimat, "Amerika hancur, Australia hancur, Indonesia hancur."
Sebelumnya, Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Polri, Komisaris Besar Petrus Golose mengatakan ada dua orang yang disiapkan jadi bomber terkait penemuan bahan peledak di Jatiasih yang menyasar simbol negara.
"Dalam hal ini Zuhri (Syaifuddin Zuhri alias Saefudin Jaelani) sendiri dan M Syahrir, sudah menyatakan untuk menjadi [bomber]," kata dia.(VIVAnews)
0 comments:
Post a Comment