Custom Search

Densus 88 Gerebek Rumah di Solo, Rumah Itu Tersembunyi di Balik Pepohonan

BEKASI-JAKARTA

Detasemen Khusus 88 Antiteror mengepung sebuah rumah di Kampung Kepohsari, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Rumah itu diduga menjadi lokasi persembunyian buronan teroris.

http://media.vivanews.com/thumbs/75008_penyerbuan_rumah_teroris_di_temanggung_thumb_300_225.jpg


Pengepungan berlangsung selama delapan jam sejak Rabu, 16 September 2009 pukul 23.00. Pengepungan diwarnai baku tembak antara aparat dan penghuni rumah.

Lokasi rumah itu berada di sebuah pemukiman terpencil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Solo. Hanya ada sekitar lima rumah rumah di kawasan itu dengan posisi tak rapat satu sama lain.

Akses menuju rumah itu juga tidak mudah. Hanya ada jalan berlapis semen tak yang terlalu lebar dengan kontur bergelombang menyerupai jalan di perbukitan. Di sekelilingnya, pepohonan rindang tinggi menjulang. Praktis rumah itu tak terlihat dari radius 200 meter atau garis terluar penjagaan aparat.

Suratmin, Ketua RT setempat, mengatakan, rumah tersebut merupakan milik seorang warga bernama Sugiyanto. Namun, sejak empat atau enam bulan lalu dikontrak oleh Susilo alias Adib warga Kagokan RT 2/11 Pajanglawean Solo, bersama istrinya Putri Munawaroh.

Suratmin tak terlalu mengenal keseharian Susilo lantaran rumahnya berjarak sekitar 250 meter dari rumah kontrakan itu. Ia mengenal pria yang diduga teroris itu saat menyerahkan identitas sebagai warga baru sekitar tiga bulan lalu. "Padahal ia tinggal sejak empat atau enam bulan lalu tanpa sepengetahuan saya, ia baru melapor ke Ketua RT setelah ditegur warga," ujarnya.

Menurut Suratmin, Susilo memiliki ciri fisik antara lain tinggi badan 155 sentimeter, badan agak kurus, selalu memakai baju koko dan celana panjang di atas mata kaki (menggantung). Sedangkan istrinya selalu berpenampilan dengan baju gamis dan bercadar. "Tapi perilaku dengan warga sekitar secara umum baik," ujar Suratmin.
• • VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search