Maka tak mengherankan ada "jejak-jejak" Bold pada handset yang diluncurkan di Jakarta pada Januari lalu ini. Sepintas lalu, ia mirip Bold pada beberapa sudut. Hanya, tubuhnya lebih kecil.
Perhatikan desain tombol menu di bawah layar yang terdiri atas panggilan, menu BlackBerry, trackball (bukan jogball yang bersinar seperti pada Bold), kembali, dan pengakhir panggilan itu. Bentuknya seperti Bold dalam ukuran lebih kecil.
Perbedaannya terletak pada bingkai metal di sekeliling muka Curve 8900 yang membuat wajah Bold itu seperti tersamar. Tubuh si Javelin juga rada persegi.
Meski berukuran lebih kecil, jangan remehkan kekuatan yang terkandung dalam handset ini. Pertama, soal ukuran itu membuatnya terasa lebih enak digenggam ketimbang Bold, yang bongsor.
Layar Curve 8900 yang berukuran 2,4 inci memang lebih kecil ketimbang Bold. Tapi resolusinya 480 x 360 piksel, paling tinggi di antara handset BlackBerry lainnya.
Kamera 3,2 megapiksel yang dipasang di belakang tubuh Curve 8900 juga paling tinggi ketimbang handset BlackBerry lain. Bold, misalnya, dipasangi kamera 2 megapiksel saja.
Kamera ini sudah dilengkapi dengan fitur penstabil imaji, autofocus, pembesaran digital, lampu flash, dan perekam video. Hanya, meski sudah ada penstabil, Anda tetap harus cermat, tenang, dan hati-hati betul saat memotret agar hasilnya memuaskan.
Fitur multimedia lain adalah musik dan video. Ia mampu memutar berkas musik dalam format MP3, WMA, dan AAC+. Berkas video yang bisa ditayangkannya adalah format DivX, WMV, XviD, dan 3gp.
Salah satu "kelemahan" Curve 8900 dibanding Bold adalah soal jaringan. Transfer data pada Curve baru ini hanya mengandalkan EDGE atau GPRS. Tak seperti Bold yang sudah mengadopsi 3G.
Meski begitu, kemampuannya menjangkau Internet sebetulnya tak lambat juga. Browser yang tersedia bisa menampilkan halaman situs web dalam waktu beberapa detik. Halaman situs web akan ditampilkan dalam ukuran kecil namun bisa diperbesar cukup dengan mengklik kursor.
Agar bisa menikmati layanan push e-mail, yang menjadi andalan BlackBerry, pengguna bisa mendaftarkan alamat e-mail dengan langkah-langkah yang mudah. Setelah itu, e-mail terbaru akan langsung didorong ke handset.
Keyboard QWERTY handset ini menawarkan rasa BlackBerry yang sudah lazim. Meski kecil, mereka cukup mudah dipencet. Sayang, tombol menu di atasnya terasa keras, apalagi tombol menu BlackBerry dan tombol kembali. Sungguh kurang nyaman.
Curve 8900 memakai baterai cryptographic lithium 1.400 mAHr. Pada pemakaian yang sering, ia bisa bertahan selama dua hari sebelum diisi ulang. Pada kondisi standby, kabarnya bisa mencapai 356 jam atau hampir 15 hari.
Handset ini sudah bisa dibeli di pasar Indonesia via operator seluler dan jaringan retailnya. Sejauh ini, operator yang menawarkannya secara terbuka adalah Indosat dan XL. Harganya, berdasarkan tawaran Indosat, adalah Rp 6,9 juta selama masa promosi.
Spesifikasi
Jaringan: GSM/GPRS 850/900/1.800/1.900 MHZ
Transfer data: GPRS/EDGE
Dimensi: 109 x 60 x 13,5 mm
Bobot: 109,9 gram
Layar: 2,44 inci TFT LCD beresolusi 480 x 360 piksel. 65 ribu warna
Baterai: Cryptographic lithium cell 1.400 mAHr. Waktu bicara 5 jam 30 menit, standby 356 jam
Memori: Eksternal MicroSD/SDHC sampai 16 GB
Fitur lain: GPS dan Peta BlackBerry, Jack Audio 3,5 mm, Wi-Fi, Bluetooth
http://www.tempointeraktif.com/teknologi/uji_produk/
0 comments:
Post a Comment