BEKASI-JAKARTA
Hasil otopsi mengenai penyebab kematian Stephen Gately, personel boy band Boyzone asal Irlandia, di usia yang masih muda, 33 tahun, baru akan diketahui pada Selasa (13/10) nanti.
Gerald Kean, keluarga dekat Gately di Irlandia, membantah bahwa kematiannya saat berlibur di Mallorca, Spanyol, Sabtu kemarin, disebabkan hal yang tak wajar. "Tak ada hal-hal yang ganjil dan ini bukan bunuh diri. Ini hanya kematian yang tragis seperti yang kami sampaikan sebelumnya," ujar Kean. "(Kematiannya) bukan karena hal yang tak baik. Ini bukan karena obat-obatan, kami tidak percaya hal itu. Dan, ini bukan bunuh diri, pembunuhan. Tak ada tanda-tanda ke arah itu."
Pihak kepolisian Spanyol mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian Gately. "Sejauh ini tidak ada tanda-tanda adanya kekerasan," ujarnya.
Gately, yang sempat menjadi pemberitaan setelah mengumumkan secara terbuka bahwa dirinya seorang gay, meninggal saat ia berlibur dengan pasangannya, Andrew Cowles, yang menikah secara sipil pada tahun 2006.
Anggota Boyzone lainnya, yaitu Ronan Keating, Keith Duffy, Mikey Graham, dan Shane Lynch, mengatakan kesedihannya kehilangan Gately, yang sudah dianggap mereka sebagai saudara dan sahabat yang menyenangkan. Setelah mendengar kabar kematian Gately, mereka langsung terbang ke Port d’Andratx, sebuah kawasan liburan di Spanyol itu, yang menjadi tempat terakhirnya Gately.
"Kami sudah mengalami masa-masa yang indah bersama-sama. Kita juga sering berbagi tentang banyak hal. Stephen, buat kami adalah sosok teman yang lengkap. Cinta dan simpati kami untuk Andrew dan keluarga besar Stephen. Kami mencintaimu dan akan selalu merindukanmu, 'Steo'," ujar mereka dalam pernyataan resminya. •KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment