Custom Search

Gempa Tak Kunjung Sudah

BEKASI-JAKARTA

Tinggal seperempat jam lagi kelas itu usai. Sejumlah remaja tanggung masih takzim menyimak pelajaran di gedung bimbingan belajar itu. Langit menjelang senja di Padang, pada Rabu, 30 Oktober 2009.

http://d.yimg.com/hb/xp/viva/20091005/11/490584615-gempa-tak-kunjung-sudah.jpg?x=210&y=158&sig=2Y8L.diWGInLqiJBgV7.lw--

Tiba-tiba bumi bergetar. Guncangan kian keras. Gedung tiga lantai itu berayun makin kencang. Detik selanjutnya: dinding terbelah. Lantainya pecah. Dalam sekejap, bangunan beton itu ambruk. Jam menunjuk pukul 17.16.

Setelah gempa itu usai, sejumlah orang bergegas membantu korban. Tak terdengar ada suara dari celah reruntuhan itu. Puluhan pelajar telah terkubur. Tak jelas apakah mereka bertahan hidup atau tidak.

Seorang ayah meratap setelah menatap onggokan puing-puing bekas gedung bimbingan belajar itu. Samsir termangu. Putrinya, Audita, terperangkap di gundukan puing. “Saya pasrah,” ujar Samsir, ayah Audita.

Putrinya baru kelas dua SMP, dan belajar di tempat naas itu. Ketika bantuan alat-alat berat penyingkir puing datang, dia hanya berharap Audita bisa selamat.

***

Gempa 7,6 Skala Richter melantak Padang dan Pariaman, meratakan sedikitnya 2.500 rumah, 4 rumah sakit, puluhan gedung, dan sejumlah hotel. Lebih separuh perkantoran rusak berat. Bila tak ambles, pasti retak. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat. Kedalamannya 71 Km.

Korban jiwa terus bertambah. Sampai Jumat malam, pemerintah setempat menaksir 777 tewas. Versi lain menyebut angka lebih besar. "Yang tewas mencapai 1.100 orang,” kata Ketua Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Urusan Kemanusiaan, John Holmes, di Padang, Sumatera Barat. Korban luka parah ditaksir sekitar 440 orang.

Tentu, angka akhir bisa bertambah. Soalnya, sampai Jumat malam, para korban tertimbun runtuhan gedung masih coba diselamatkan. Mereka tersebar di sejumlah titik. Sebagian di wilayah Marapalam, Padang. Ada yang terperangkap di reruntuhan Adira Finance Sawahan, dan ruko sekitarnya.

Sejumlah pelajar tadi, misalnya, terbenam di reruntuhan Gedung Bimbingan Belajar Gama. Ada juga korban terperangkap ruko di Simpang Haru. Sejumlah korban tertindih di bawah puing-puing mesjid Nurul Imam Padang, Apotik Sari depan Nurul Imam, BII Sudirman, dan PT AGD di Bypass Padang.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana melansir 220 orang dilaporkan tewas. Rinciannya, 144 orang meninggal di Kota Padang. Lalu, 62 korban tewas di Kabupaten Padang Pariaman, dan terakhir ada 14 korban meninggal di Kota Pariaman. -VIVAnews.

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search