BEKASI-JAKARTA
Setelah tertunda beberapa waktu, akhirnya PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) menerima kepastian menjadi basis produksi perakitan kendaraan multi purpose vehicle (MPV) luxury dari Hyundai, yakni H-1. Untuk merealisasikannya, investasi senilai Rp40 miliar dijejalkan di pabrik perakitan milik ATPM Hyundai di Pondok Ungu, bekasi, Jawa Barat.
Dana tersebut digunakan untuk melengkapi infrastruktur proses perakitan. “Bulan ini beberapa mesin Jigs lokal sudah mulai dikirim ke pabrik. Jadi sudah ada kepastian dari prisipal setelah tertunda sekitar empat bulan lamanya. Nantinya, lini produksi yang sebelumnya untuk Trajet akan digunakan merakit H-1 mulai Desember ini,” papar Presiden Direktur HMI Jongkie D Sugiarto di Jakarta, Senin (7/9).
Dengan semboyan one country one product yang diusung merek asal Korea Selatan ini maka dipastikan Indonesia menjadi basis produksi H-1 dalam bentuk terurai (completely knocked-down/CKD). Bahkan, HMI sudah merencanakan mengekspor 100-150 unit ke Thailand pada Februari atau Maret 2010 mendatang.
Selain itu, pabrikan juga siap meluncurkan varian H-1 terbarunya seperti mengusung mesin diesel dan versi mewah personal image vehicle (PIC) pada Januari 2010. Setelah Thailand, HMI juga akan merambah ke beberapa negara di kawasan Asean lain seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tujuh bulan pertama 2009 penjualan H-1 yang dimpor secara utuh (completely built up/CBU) dari Korsel tercatat sebanyak 153 unit. Total, ada tiga varian H-1 yang lepas ke pasar domestik yakni, tipe GLS, Elegan, dan XG Classic.
Nah, pertanyaannya apakah dengan diproduksi di dalam negeri akan mampu menekan harga jualnya?
“Itu masih dihitung, karena hal ini berpengaruh pada aspek investasi, produksi, dan tentu saja nilai tukar rupiah saat terjadinya proses produksi. Artinya bukan lantas bisa turun, atau kalau pun terkoreksi masih belum terlihat angkanya,” tambah Erwin Djajadiputra, Vice President Sales, Marketing, and Aftersales PT HMI.
0 comments:
Post a Comment