Custom Search

Nokia 5800 Xpress


Bicara tentang ponsel, Nokia adalah rajanya. Tapi bicara tentang ponsel musik, siapa pun pasti setuju bahwa Sony Ericsson (dengan seri Walkman) adalah jagoannya.

Dominasi inilah yang tampaknya ingin dipatahkan oleh Nokia melalui seri Xpress Music. Meski variannya tak sepanjang dan selengkap Walkman, Nokia mencoba memberikan kejutan tersendiri.

Setelah ramai dibicarakan pada akhir 2008, Nokia akhirnya meluncurkan model 5800 di Indonesia pada awal tahun ini. Sepekan terakhir, iTempo berkesempatan menguji cobanya.

Model ini menarik lantaran menjadi ponsel musik berlayar sentuh pertama dari pabrikan asal Finlandia itu. Layar sentuhnya yang berukuran 3,2 inci terasa cukup lapang, meski masih kalah oleh iPhone 3G (3,5 inci), apalagi HTC Touch HD (3,8 inci).

Sayangnya, meski layarnya terbilang lebar, Nokia masih “belum berani” melepas ketergantungan pada tombol fisik. Inilah yang membuatnya berbeda dengan iPhone, mesti pernah suatu ketika ponsel ini disebut-sebut sebagai salah satu “pembunuh” iPhone dari Apple itu. iPhone bebas dari tombol.

Nokia masih memasang tombol menu dan panggilan di bawah layar. Di sisi-sisinya ada tombol pengatur volume dan tombol kamera. Di atas layar ada tombol sentuh untuk masuk ke layanan musik.

Ponsel ini sudah bekerja di jaringan 3G. Alhasil, kecepatan browsing Internetnya jadi menarik. Apalagi ditambah browser Opera yang tertanam di dalamnya. Berselancar di Internet maupun menerima dan mengirim surat elektronik menjadi mudah.

Ponsel ini menyediakan tombol keyboard QWERTY, meski hanya muncul saat pengetikan dilakukan dalam posisi ponsel horizontal. Masalahnya, pengetikan dengan keyboard virtual membutuhkan tekanan ekstra. Satu kali tekanan kadang-kadang tak direspons.

Nokia 5800 Xpress Music memakai teknologi layar sentuh resistance, sentuhan dibarengi dengan sedikit tekanan. Ini juga membuatnya berbeda dengan iPhone, yang memakai teknologi capacitance.

Teknologi capacitance memanfaatkan arus elektronik pada jari manusia untuk berinteraksi di layar. Alhasil, Anda tak perlu menekan saat memencet tombol, cukup menyentuhnya. Inilah yang menyebabkan layar iPhone lebih responsif ketimbang 5800.

Tapi layar 5800 bisa menerima tekanan dari ibu jari sampai kelingking dan pena stylus. Ini berbeda dengan iPhone, yang hanya mengenal sentuhan jari telunjuk dan tengah.

Bicara tentang ponsel musik, kita mesti bicara tentang kualitas layanan musik dalam ponsel itu. Selain tombol pintas, pengguna bisa mengakses fitur musik dengan beberapa langkah.

Suara yang dihasilkan oleh speaker ponsel ini lumayan bertenaga untuk ponsel sekelasnya. Penggunanya pun diuntungkan dengan tersedianya layanan content yang bisa diunduh dari toko musik online Nokia.

Fitur pendukung lainnya adalah kamera 3,1 megapiksel, koneksi nirkabel Wi-Fi, USB 2.0, dan jack 3,5 milimeter. Sayang, memori internalnya hanya 81 megabita. Untuk memperbesar kapasitas, pengguna bisa memakai kartu memori tambahan.

Ponsel ini sudah tersedia di pasar Indonesia dengan banderol sekitar Rp 4,4 juta.

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search