Custom Search

Wapres Akan Buka Dialog Sejarah Indonesia-Malaysia

BEKASI-JAKARTA

Wakil Presiden Jusuf Kalla akan membuka "Dialog Kesejarahan Indonesia-Malaysia" di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu (7/10), yang diselenggarakan oleh Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), "Eminent Persons Group" (EPG) bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Malaysia (MSM).

Juru biacara "Eminent Persons Group" (EPG) Musni Umar, melalui pesan singkat (SMS), Senin, mengatakan, dialog tersebut diselenggarakan guna mencari solusi bersama atas klaim sejumlah warisan budaya Indonesia oleh Malaysia.

"Sasarannya memberikan pemahaman dan kesadaran sejarah kepada masyarakat kedua bangsa serumpun," kata Musni Umar.

Dia mengatakan, hubungan antara Indonesia dan Malaysia yang kadang-kadang kurang harmonis selama satu dasawara terakhir, salah satunya dipicu oleh klaim atas sejumlah warisan budaya Indonesia oleh Malaysia, seperti beberapa lagu, tarian, kesenian, produk makanan, dan produk batik.

Menurut dia, ketegangan yang muncul antara masyarakat Indonesia dan Malaysia akibat mereka kurang memahami sejarah perjalanan kedua bangsa serumpun.

Melalui dialog Kesejarahan Indonesia-Malaysia tersebut, menurut Musni, para pakar sejarah dan budaya dari Indonesia dan Malaysia akan menyampaikan bagaimana perkembangan sejarah dan budaya kedua negara serumpun.

"Melalui dialog ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir ketegangan antara masyarakat kedua negara," katanya.

Menurut Musni, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak mendukung pelaksanaan dialog kesejarahan Indonesia-Malaysia ini.

Menurut dia, panitia dari kedua negara telah melaporkan rencana kegiatan tersebut kepada kepala negara masing-masing dan mendapat sambutan positif.

"Pesan dari kepala negara agar hasil dialog ini bisa dipublikasikan sehingga bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya generasi muda," kata sosiolog ini.

Dialog akan dihadiri sekitar 100 orang sejarawan dan budayawan dari kedua negara.

Namun belum diketahui apakah dari dialog tersebut akan menghasilkan deklarasi atau tidak.-ANTARAnews.

0 comments:

Post a Comment

 
Custom Search