BEKASI-JAKARTA
Dulu layar kaca hanya dihiasi dengan wajah yang itu-itu saja, sehingga masyarakat pun mudah menghapal wajah para artis tersebut. Tapi sekarang makin banyak wajah-wajah baru yang bermunculan di layar kaca, dan tak jarang wajah para pendatang baru tersebut kurang dihapal oleh masyarakat atau bahkan sesama artis.
Marini Zumarnis, contohnya. Wanita berkulit putih ini tidak hafal wajah-wajah para juniornya. Saat mendapat tawaran syuting, ia kerap kali bertanya seperti apa lawan mainnya.
"Banyak artis pendatang baru, jadinya saya nggak hafal. Mungkin hanya familiar dengan wajah tapi enggak tahu nama, jadinya saya sering nanya ini orangnya yang mana ya?" ujar Marini.
Karena merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut, Marini mencari cara. Ia menggunakan laptop Asus seri Eee PC 701 berwarna putih miliknya untuk mencari tahu wajah calon lawan mainnya tersebut. "Setelah tahu wajah lawan main kan lebih enak, jadi sudah kebayang karakter orangnya seperti apa," terang dia.
Selain untuk mencari tahu wajah lawan mainnya, Marini menggunakan laptop tersebut untuk mencari tempat-tempat berlibur. "Dengan bantuan mesin pencari, semuanya jadi mudah. Kan enggak perlu suvei dulu. Tinggal masukkan keyword, lalu muncul referensi-referensi tempat yang bagus," ujarnya.
Gadget lain milik Marini adalah BlackBerry tipe Bold. Awalnya tidak mengerti bagaimana cara menggunakan gadget tersebut, namun didorong rasa tak mau kalah dengan sang anak, ia pun sedikit demi sedikit belajar menggunakan BlackBerry miliknya. "Anak saya itu sering mainin BB punya saya atau suami, dia bisa sendiri. Lalu ada rasa malu juga, masa kalah sama anak," ujarnya seraya tertawa.
Setelah mahir menggunakan BlackBerry, Marini merasa komunikasi dengan teman-temannya lebih lancar. Ia biasa menggunakan fitur BlackBerry messanger.
Walau merasa banyak manfaat yang bisa didapat dengan menggunakan gadget, Marini mengaku tidak menggilai barang berteknologi canggih tersebut. Ia mengaku untuk laptop, ia dapat menggunakannya selama dua tahun.
Untuk handphone, Marini dapat menggunakan dalam waktu yang lebih lama lagi. Pasalnya ia merasa malas jika harus memindahkan nomer telepon atau data-data ke handphone yang baru. "Saya beli BlackBerry juga karena disuruh suami. Dia kayanya sebel melihat keypad handphone saya yang lama," ujarnya.
Marini juga mengaku tagihan teleponnya juga tidak pernah meledak, ia pun tidak mempunyai bujet khusus untuk membeli gadget. "Uang kan enggak nyetak sendiri. Mending digunakan untuk yang lebih bermanfaat, maklum ibu rumah tangga," tuturnya seraya tertawa.
0 comments:
Post a Comment